Presiden Filipina Geram, Ancam Gempur Abu Sayyaf  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 28 April 2016 00:15 WIB

rute brahma sebelum disergap Abu Sayyaf

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Benigno Aquino mulai geram dengan ulah kelompok militan Abu Sayyaf. Ia bertekad akan meluncurkan serangan militer ke kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini setelah pemenggalan seorang sandera asal Kanada, John Risdel.

“Yang penting ialah meredam aktivitas kriminal kelompok Abu Sayyaf (ASG),” kata Benigno, seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 27 April 2016.

Risdel tewas karena dipenggal oleh kelompok Abu Sayyaf. Potongan kepalanya ditemukan di jalan di Pulau Samal, Filipina Selatan, Senin. "Pembunuhan ini dimaksudkan untuk meneror semua penduduk Filipina. Mereka kira bisa menanamkan rasa takut dalam diri kita. Sebaliknya, mereka justru membangkitkan kita untuk memastikan keadilan ditegakkan," kata Benigno.

Benigno menambahkan, pihaknya selalu membuka pintu pembicaraan bagi siapa pun yang menginginkan perdamaian. Namun dia menegaskan akan mengeluarkan kekuatan penuh bagi pelaku kekerasan.

Kelompok Abu Sayyaf diketahui menyandera sekitar 20 orang dari berbagai negara. Selain Risdel, ada seorang warga negara Kanada lain, seorang Norwegia, dan Filipina, yang diculik pada saat yang sama dengan Ridsdel di dekat Davao, kota terbesar di Filipina selatan, sekitar 600 kilometer dari Jolo.

Abu Sayyaf diyakini pula menyandera pengamat fauna asal Belanda yang diculik dari sebuah pulau di selatan Filipina pada 2012. Dan yang terbaru ialah penyanderaan belasan pelaut Indonesia dan Malaysia pada bulan lalu.

Aquino mengatakan para tawanan berada di bawah kendali Radullan Sahiron, salah seorang pendiri kelompok Abu Sayyaf yang dikenal karena kehilangan satu lengannya dalam pertempuran melawan militer. Dia mengatakan Radullan telah mengkonsolidasikan pasukan di dekatnya di Sulu, sekitar 1.000 kilometer dari Manila.

Terkonsentrasinya pasukan Abu Sayyaf di dekat Sahiron, kata Benigno, menimbulkan dilema. Satu sisi menjadi masalah karena kekuatannya cukup besar, di sisi lain ia yakin menjadi kesempatan untuk melemahkan kelompok Abu Sayyaf.

Tentara Filipina sempat menggempur pasukan Abu Sayyaf pada 9 April lalu di Pulau Basilan. Peristiwa ini mengakibatkan 18 anggota militer Filipina dan lima orang anggota Abu Sayyaf tewas.

AHMAD FAIZ | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).

Baca Selengkapnya

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Baca Selengkapnya

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.

Baca Selengkapnya

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

24 Februari 2021

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

Wanita anggota kelompok Abu Sayyaf ini berpotensi dijadikan sebagai "calon pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Menlu Sebut Satu Sandera WNI Tewas saat Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

30 September 2020

Menlu Sebut Satu Sandera WNI Tewas saat Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

Menlu Retno Marsudi mengatakan kontak senjata terjadi antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya