Jemaah calon haji melakukan Sa'i, salah satu rukun haji dan umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah, di Mekah, Arab Saudi, 28 September 2014. Dilek Mermer/Anadolu Agency/Getty Images
TEMPO.CO, Riyadh - Presiden Komisi Pariwisata dan Warisan Kebangsaan (SCTH) Arab Saudi Pangeran Sultan bin Salman meluncurkan Program Seusai Umrah, inisiatif yang memungkinkan jemaah umrah mengkonversi visa mereka ke visa turis.
Program ini adalah saluran utama 'Inisiatif Tujuan Pemerintah Islam' yang diusulkan komisi tersebut beberapa tahun lalu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency, Pangeran Sultan bin Salman mengatakan program juga bertujuan memberikan kesempatan kepada jemaah umrah melihat keunggulan Saudi, seperti situs bersejarah Islam, tempat wisata menarik lain, dan pusat perbelanjaan.
Jemaah umrah juga berpeluang melakukan kunjungan kebudayaan, kedokteran, pendidikan, dan pemasaran setelah melakukan umrah. Dia menambahkan, SCTH menyukseskan program itu bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Haji.
SCTH telah memulai program tersebut beberapa tahun lalu dan masih butuh waktu lama untuk belajar. Ada prosedur yang belum siap, seperti mengkonversi visa umrah ke visa turis, dan prosedur lain.
"Pemegang visa bisnis dan warga GCC juga berkesempatan mengikuti program pascaumrah," ucapnya, seperti dilansir Saudi Gazette pada 25 April 2016.
