TEMPO.CO, Kota Meksiko - Seorang polisi wanita di Meksiko dibebastugaskan dari pekerjaannya setelah berfoto setengah telanjang di dalam mobil patroli dan mengunggahnya di Facebook.
Nidia Garcia, yang seharusnya berpatroli untuk menjaga jalan-jalan penuh kejahatan di Escobedo, Nuevo Leon, Monterrey Metropolitan, Meksiko, tanpa malu memamerkan payudaranya ke media sosial, bahkan saat itu ia mengenakan seragam lengkap.
Foto panasnya tersebut langsung tersebar luas hampir di seluruh Meksiko dan menjadi viral. Kini ibu dua anak tersebut telah dibebastugaskan dari pekerjaannya sambil menunggu hasil penyelidikan.
Selain itu, dia diharuskan membuat permintaan maaf kepada masyarakat melalui media sosialnya. Garcia, yang bekerja di Monterrey, dua jam perjalanan darat dari perbatasan Texas, membuat permintaan maaf melalui Facebook.
"Aku salah karena membiarkan diri difoto pada jam kerja saat masih mengenakan seragam dinas. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk tindakan amoral ini," tulis Garcia lewat akun Facebook-nya.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah Negara Bagian Nuevo Leon mengatakan akan menentukan langkah selanjutnya setelah semua penyelidikan selesai dikerjakan.
"Dia telah ditegur, dan saat ini kami tengah melakukan penyelidikan untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan diambil," ucap juru bicara tersebut, seperti dilansir Daily Mail pada 19 April 2016.
Tidak jelas apakah Garcia yang mengambil fotonya sendiri atau dibantu orang lain. Tapi fakta bahwa dia berseragam, bersenjata, dan bertugas adalah alasan paling memberatkan untuk menjatuhi hukuman skorsing kepadanya.
Escobedo, tempat Garcia berpatroli, adalah kawasan industri di wilayah pinggiran bagian utara Kota Monterrey. Kawasan tersebut dikenal memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi karena merupakan sarang bagi aktivitas kartel. Pada hari Garcia ditangguhkan, tiga orang dibunuh di wilayah itu, yang diduga merupakan korban dari perang antarkartel.
Mengunggah foto panas oleh petugas kepolisian Meksiko bukanlah hal baru. Pada 2013, dua pilot polisi diskors setelah mengunggah foto mereka bersama dua wanita seksi di dalam ruang kemudi helikopter resmi milik polisi.
Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.
