Menang di New York, Trump dan Hillary Kian Diunggulkan  

Reporter

Rabu, 20 April 2016 11:19 WIB

Katy Perry tampil di atas panggung bersama calon presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton (kanan), Chelsea Clinton dan mantan presiden AS Bill Clinton (kiri) dalam konser amal bertajuk Hillary Victory Fund "I'm With Her" di Radio City Music Hall di Manhattan borough, New York, 2 Maret 2016. REUTERS

TEMPO.CO, New York - Donald Trump dan Hillary Clinton memenangi pemilihan pendahuluan di negara bagian New York. Kemenangan ini semakin mempertegas keunggulan atas lawan-lawan mereka dalam bursa pencalonan Presiden Amerika Serikat.

Meski hasilnya belum final, Trump diyakini telah mengalahkan saingannya dari Partai Republik, Ted Cruz dan John Kasich. Begitu pun Hillary Clinton mengalahkan rival terdekat, Bernie Sanders, di Partai Demokrat.

BBC melaporkan, Rabu, 20 April 2016, lebih dari 60 persen suara telah dihitung. Trump unggul lebih dari 60 persen suara dan Clinton memimpin 58 persen suara.

Kemenangan menempatkan Clinton dan Trump semakin dekat untuk mengamankan nominasi mereka. BBC menyertakan tabel yang menunjukkan total perolehan suara delegasi terakhir setiap kandidat.

Baca Juga: Tiga Strategi Hillary Clinton untuk Menghadang Laju Trump

Di kubu Demokrat, Clinton saat ini mengumpulkan 1.887 delegasi, membutuhkan 496 suara lagi untuk memastikan nominasi. Adapun Sanders mengumpulkan 1.174 delegasi, kurang 1.209 suara untuk mencapai nominasi.

Adapun di kubu Republik, Trump sementara unggul dengan 845 suara delegasi, kurang 392 delegasi untuk memastikan tempat di konvensi nasional. Cruz memperolah 559 suara, kurang 678. Sedangkan Kasich baru mendapatkan 147 suara, kurang 1.090 suara.

Berbicara di Trump Tower di New York, Trump mengatakan Ted Cruz hampir pasti tersingkir dari persaingan memperebutkan delegasi. "Kami tidak memiliki banyak balapan lagi," katanya, menyatakan bahwa kampanyenya benar-benar luar biasa dan dia bisa memperoleh nominasi sebelum konvensi partai di Cleveland. "Orang-orang yang tahu saya adalah yang terbaik memberikan kemenangan gemilang di New York."

Simak Juga: Kampanye Donald Trump Ditentang di Banyak Tempat

Namun, seperti dikutip dari laman Belfast Telegraph, Ted Cruz mengatakan kemenangan Trump sebagai "seorang politikus memenangi negara bagian asalnya." Cruz meninggalkan New York sebelum pemungutan suara ditutup, mengalihkan perhatian ke Pennsylvania. Ia menyampaikan pidato yang menyerukan Amerika untuk bergabung bersamanya membawa negara semakin maju. "Mari kita bersatu untuk hal-hal yang selalu membuat kita besar," tutur Cruz.

Di kubu Demokrat, Sanders—yang telah berkampanye secara agresif di New York sampai ke akar rumput di Brooklyn—mengakui kekalahannya. Dia juga menuju Pennsylvania sebelum pemungutan suara ditutup.

Clinton dipercaya menjangkau pendukung Sanders dengan mengatakan kepada mereka: "Ada banyak hal yang bisa menyatukan kita daripada memisahkan kita." Sebagian pemilih Partai Demokrat melihat Clinton sebagai kandidat terbaik untuk menghadapi Trump dalam pemilihan presiden pada November 2016.

BBC | BELFAST TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

32 menit lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

9 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

14 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

15 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

18 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

18 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

22 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

23 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

1 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya