Wanita Tak Bisa Baca Tulis Ini Usir Perusahaan Tambang

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 19 April 2016 22:01 WIB

Maxima Acuna. Thedailybeast.com

TEMPO.CO, Lima - Belum lama ini kita menyaksikan perjuangan ibu-ibu asal pegunungan Kendeng, Jawa Tengah menyemen kaki mereka di depan Istana Presiden. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kehadiran pabrik semen yang dianggap merusak alam dan kehidupan mereka.

Di belahan bumi lain, di sebuah negara bernama Peru, terdapat pula seorang ibu, Maxima Acuña, yang memperjuangkan tanahnya dari keserakahan dan ketamakan perusahaan -perusahaan besar.

Acuña tidak muncul seperti aktivis kebanyakan. Wanita ini tidak pernah mengenyam bangku pendidikan. Ia bahkan tidak bisa membaca dan menulis, dan tidak pernah bergabung dengan organisasi apapun. Namun, petani berusia 47 tahun itu telah berhasil menolak proyek pertambangan multinasional terbesar di Peru selama lima tahun terakhir.

Pada Senin, 18 April 2016, ia menjadi salah satu dari enam penerima Goldman Environmental Prize, penghargaan untuk menghormati pejuang lingkungan hidup di dunia.

"Perjuangan kami dimulai pada 2011, ketika tambang Yanacocha mulai menyerang kami," kata Acuña, seperti dikutip dari The Daily Beast. Ia menggambarkan bagaimana proyek tambang, yang dijalankan oleh Newmont Mining Corporation yang berbasis di Colorado dan Yanacocha, anak perusahaan Newmont di Peru, mengganggu kehidupan pertaniannya yang tenang.

Sebelum pertambangan besar itu datang ke wilayahnya di Catamarca, Acuña mengisahkan menghabiskan hari-harinya merawat hewan, bercocok tanam, serta membuat karya seni dan kerajinan untuk penghasilan tambahan.

"Mereka ingin mengambil tanah kami dengan paksa sehingga mereka bisa membawa mesin mereka untuk mengekstrak emas dan membawanya kembali ke negara mereka," lanjutnya.

Hampir 50 persen wilayah Catamarca telah disiapkan untuk proyek pertambangan. Pada 2011, Pemerintah Peru menandatangani surat penyerahan bidang tanah di Catamarca seluas 7.400 hektar ke Newmont Mining Corporation untuk mengerjakan proyek tambang emas dan tembaga sebesar US$ 5 miliar.

Namun, proyek yang harus menguras empat danau di kawasan itu, mendapat perlawanan masyarakat setempat. Bentrokan pun terjadi menyebabkan pemerintah menyatakan keadaan darurat, menghentikan sementara proyek tersebut.

Ini adalah saat di mana Maxima Acuña terlibat . Peternakan keluarganya, tempat di mana ia hidup bersama suami dan anak-anaknya selama lebih dari 20 tahun, sangat dibutuhkan Newmont, akses penting ke salah satu danau.

Acuña menolak menjual tanahnya. Anak perusahaan Peru Newmont, Yanacocha, menggugat Acuña dan keluarganya dengan tuduhan mereka secara ilegal menduduki tanah mereka sendiri. Acuña menantang gugatan dan menang di pengadilan.

Sejak saat itulah ia mengatakan kontraktor keamanan swasta (yang menyamar sebagai polisi setempat) mulai secara terbuka mengancam dirinya, menduduki tanah, lalu merampok rumahnya, memukuli dia dan keluarganya dalam serangkaian upaya penggusuran. Serangan terakhir, termasuk pemukulan yang membuat ia dan putrinya yang pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Kami telah menghadapi serangan ini selama bertahun-tahun," kata Acuña. "Dan mengalami kerusakan material serta psikologis."

Kembali ke Peru setelah menerima penghargaan itu di Amerika Serikat, Acuña masih bersiap untuk melanjutkan pertempuran mempertahankan tanahnya.

"Aku tidak akan pernah berlutut di depan Yanacocha," kata Acuña pada acara penyerahan pengharagaan itu, Senin, 18 April 2016. "Saya tidak akan pernah menyerah."

THE DAILY BEAST | MECHOS DE LAROCHA






Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

22 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

23 hari lalu

Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

Dina Boluarte menyebut skandal jam tangan Rolex yang menjeratnya sebagai kebohongan dan tabir asap..

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

25 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

25 hari lalu

6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

Presiden Peru disorot rakyatnya karena gunakan jam tangan Rolex. Enam menteri langsung mundur. Ini profil Dina Boluarte.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

27 hari lalu

Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

Presiden Peru Dina Boluarte terlibat skandal suap jam tangan Rolex. Rumahnya digeledah polisi akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

29 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Terjerat Skandal dengan Perempuan, PM Peru Mengundurkan Diri

54 hari lalu

Terjerat Skandal dengan Perempuan, PM Peru Mengundurkan Diri

PM Peru Alberto Otarola mengumumkan pengunduran dirinya setelah percakapan dengan kekasihnya beredar di media

Baca Selengkapnya

Akses Machu Picchu Dibuka Lagi Setelah Aksi Protes Berakhir

1 Februari 2024

Akses Machu Picchu Dibuka Lagi Setelah Aksi Protes Berakhir

Pembukaan akses Machu Picchu dilakukan setelah tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan kelompok pengunjuk rasa tentang sistem penjualan tiket.

Baca Selengkapnya

Akses ke Machu Picchu Ditutup karena Aksi Protes Sistem Baru Penjualan Tiket

30 Januari 2024

Akses ke Machu Picchu Ditutup karena Aksi Protes Sistem Baru Penjualan Tiket

Masyarakat khawatir bahwa platform penjualan tiket online Machu Picchu akan merugikan bisnis lokal dan hanya memberikan keuntungan ke satu perusahaan.

Baca Selengkapnya

Palestina Kritik Warga Negara Peru Terlibat Perang bersama Israel di Jalur Gaza

28 Januari 2024

Palestina Kritik Warga Negara Peru Terlibat Perang bersama Israel di Jalur Gaza

Kementerian Luar Negeri Palestina mengkritik Peru karena mengizinkan warga negaranya berperang bersama Israel di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya