RS di India Ini Menjual Bayi kepada Penadah Rp 18 Juta

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 18 April 2016 21:58 WIB

Ilustrasi bayi baru lahir. REUTERS/ Muhammad Hamed

TEMPO.CO, Gwalior - Bayi-bayi yang “tidak diinginkan” di India dijual seharga 1.000 pound sterling atau sekitar Rp 18,6 juta.

Bayi yang rata-rata lahir dari hasil pemerkosaan atau hubungan di luar nikah itu ditempatkan di Rumah Sakit Palash, Distrik Gwalior, sebuah rumah sakit swasta di India, untuk dijual kepada orang tua yang ingin mengadopsi.

Polisi melakukan penggerebekan pada Sabtu malam, 16 April 2016, setelah mendapat laporan bahwa rumah sakit itu menjual bayi.

Seperti dilansir laman Metro.co.uk, Senin, 18 April 2016, polisi berhasil menyelamatkan dua bayi dari sekitar 30 keranjang bayi yang ditemukan di rumah sakit tersebut.

"Tiga bayi lain telah dijual kepada pasangan tanpa anak di Uttar Pradesh dan Chhattisgarh," kata Prateek Kumar dari cabang kejahatan ASP.

Kasus ini menjadi jelas setelah manajemen rumah sakit tidak mampu memberi surat keterangan terkait dengan dua bayi yang ditemukan itu.

Lima orang telah didakwa, termasuk direktur serta manajer rumah sakit itu, masing-masing T.K. Gupta dan Arun Bhadoria.

"Ketika seorang gadis atau orang tua mendekati mereka untuk menghentikan kehamilan, dokter di rumah sakit ini meyakinkan mereka soal keamanan dan rahasia," ucap petugas kepolisian.

"Setelah bayi dilahirkan dan ibu dipulangkan, pihak rumah sakit mulai berburu pasangan muda yang hendak membeli bayi tersebut," ujarnya.

Dalam satu kasus, tutur petugas kepolisian tersebut, bayi perempuan yang baru lahir ditukar dengan bayi laki-laki.

Rani Bilkhu dari lembaga amal Jeena Internasional telah berkampanye melawan praktek aborsi.

Bilkhu mengatakan kepada Metro.co.uk, "Adopsi harus transparan dan dalam kepentingan terbaik bagi kedua pihak, orang tua dan anak."

Polisi sekarang dilaporkan sedang mencari komplotan yang membeli bayi dari rumah sakit itu dan menjualnya di hotel-hotel India.

METRO.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA





Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

4 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

5 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya