TEMPO.CO, Yangon - Presiden baru Myanmar, Htin Kyaw, memberi pengampunan kepada 83 tahanan dalam perayaan tahun baru negara tersebut. Pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan tersebut tidak disertakan penjelasan mengenai apakah yang dibebaskan termasuk tahanan politik.
Htin Kyaw ditunjuk awal tahun ini menjadi pemimpin umum pertama negara itu dalam beberapa dekade oleh tokoh demokrasi, Aung San Suu Kyi, yang masih mengontrol administrasi tapi dihalangi menjadi presiden oleh Konstitusi.
Partai pimpinannya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang banyak tokohnya dipenjarakan ketika pemerintahan militer, mengakhiri hampir setengah abad dominasi militer ketika mengambil alih kekuasaan dalam transisi bersejarah pada Maret lalu.
Baca Juga: Pertama Kali, Myanmar Bebaskan 69 Tahanan
"Sebanyak 83 narapidana akan diampuni pada hari pertama tahun baru Myanmar," menurut pernyataan Presiden, yang disiarkan di situs Facebook pagi ini, seperti dilansir Channel News Asia, 17 April 2016.
Menurut pernyataan tersebut, pengampunan itu bertujuan membuat orang bahagia dan aman serta mempromosikan penyatuan negara ketika tahun baru.
Suu Kyi, yang menghabiskan 15 tahun sebagai tahanan rumah, berikrar dalam pernyataan awal bulan ini untuk menjadikan pembebasan tahanan sebagai prioritas pemerintahannya.
Sejak NLD mengambil alih kekuasaan, otoritas menjatuhkan dakwaan terhadap hampir 200 aktivis politik. Menurut polisi, itu termasuk puluhan mahasiswa yang dipenjara lebih dari setahun berhubung muncul protes terkait dengan pendidikan.
CHANNEL NEWS ASIA | WASHINGTON POST | YON DEMA
Berita terkait
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya
2 hari lalu
Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius
4 hari lalu
Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaGiliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka
8 hari lalu
KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaPerang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand
10 hari lalu
Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.
Baca SelengkapnyaJenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak
10 hari lalu
Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh
13 hari lalu
Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan
Baca SelengkapnyaAktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna
13 hari lalu
Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976
Baca SelengkapnyaPertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta
14 hari lalu
Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar
16 hari lalu
Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.
Baca SelengkapnyaMenilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar
17 hari lalu
Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.
Baca Selengkapnya