Cegah Abu Sayyaf, Malaysia Tutup Perbatasan dengan Filipina  

Reporter

Sabtu, 16 April 2016 15:49 WIB

Buruh berdesak-desakan naik ke kapal angkutan resmi KM Nunukan Ekspres yang ditumpangi TKI yang bekerja di Negeri Sabah, Malaysia saat tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, 1 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Cotabato City - Sabah, negara bagian Malaysia menutup wilayah perbatasannya dengan Provinsi Tawi-Tawi di selatan Fiipina menyusul insiden penculikan oleh kelompok garis keras Abu Sayyaf terhadap warga Malaysia.

Otoritas Filipina gagal menghentikan penculikan yang dilakukan oleh Abu Sayyaf bersama kelompoknya termasuk terhadap empat warga Malaysia yang belum ketahuan nasibnya.

Selain itu, Abu Sayyaf juga menculik 10 pelaut Indonesia pada 26 Maret 2016 di daerah Tawi-Tawi yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Sabah.

Belum lama ini, dua jenderal Filipina dipecat lantaran dianggap gagal menghentikan penculikan yang dilakukan oleh Abu Sayyaf di Sabah. "Sebelumnya Abu Sayyaf memenggal kepala seorang warga Malaysia di selatan Filipina dan membunuh seorang polisi laut dalam operasi penyerbuan di sebuah resor di Sabah," tulis Mindanao Examiner, Sabtu 16 April 2016.

Mengenai penutupan perbatasan oleh aparat keamanan Malaysia di Sabah belum mendapatkan komentar dari Polisi Nasional Filipina di daerah otonomi Muslim di Mindanao (ARMM). Adapun Kementerian Luar Negeri Filipina juga tidak menyampaikan siaran mengenai penutupan tersebut.

Namun pengacara Laisa Alamia, Sekretaris Eksekutif ARMM, membenarkan bahwa Malaysia telah menutup perbatasannya dengan Tawi-Tawi sebagai bentuk protes atas penculikan yang dilakukan oleh Abu Sayyaf. Dia mengatakan, penutupan perbatasan berdampak pada aktivitas ekonomi di Tawi-Tawi, tempat para pedagang melakukan berniaga barang kebutuhan dari Sabah dan dijual kembali di kampung halamannya.

"Ada kegiatan ekonomi gelap yang kami sebut dengan penyelundupann tetapi bagi masyarakat di sana, mereka melakukannya dengan barter barang tidak ada pajak yang harus dibayar. Mereka juga ke Sandakan di Sabah dengan perahu dan menjual barang-barang mereka di sana, pada saat yang sama mereka membeli produk di bawah harga," kata Alamia.

MINDANAO EXAMINER | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).

Baca Selengkapnya

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Baca Selengkapnya

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.

Baca Selengkapnya

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

24 Februari 2021

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

Wanita anggota kelompok Abu Sayyaf ini berpotensi dijadikan sebagai "calon pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Menlu Sebut Satu Sandera WNI Tewas saat Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

30 September 2020

Menlu Sebut Satu Sandera WNI Tewas saat Kontak Senjata dengan Abu Sayyaf

Menlu Retno Marsudi mengatakan kontak senjata terjadi antara militer Filipina dan kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya