Menhan AS Kunjungi Kapal Induk di Laut Cina Selatan

Reporter

Jumat, 15 April 2016 16:50 WIB

Tiongkok diduga membangun sistem radar di beberapa pulau-pulau di Laut Cina Selatan yang diklaimnya. Asian Maritime Transparency Initiative, pada 23 Februari 2016, merilis foto-foto satelit yang memperlihatkan pembangunan instalasi radar di kepulauan yang menjadi sengketa. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Ashton Carter akan mengunjungi kapal induk AS yang transit di Laut Cina Selatan pada Jumat 15 April 2016. Kebijakan Carter itu membuat geram Cina yang ingin semakin meningkatkan klaim atas perairan tersebut.

Cina mengklaim hampir seluruh kawasan Laut Cina Selatan yang diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang melimpah. Namun Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan juga memiliki klaim di perairan itu.

Carter, pada penutupan latihan militer bersama AS dan Filipina dengan sandi “Balikatan 2016”, mengatakan akan mengunjungi kapal induk USS John C Stennis (CVN-74), setelah mengunjungi kapal induk lain di wilayah itu pada November lalu.

"Dalam setiap Balikatan dan setiap pelayaran Stennis, dan pada setiap latihan banyak pihak dan setiap kesepakatan pertahanan yang baru, kami meningkatkan jalinan dengan jaringan keamanan setempat," kata Carter, dalam pidato tertulisnya, seperti dikutip dari Reuters. "Ini adalah jaringan damai, berprinsip, dan inklusif yang akan terus diperjuangkan oleh Amerika,” lanjutnya.

Meskipun tidak pernah terjadi sebelumnya, kunjungan itu tetap akan menyulut ketegangan Cina yang menyebut AS “memiliterisasi” Laut Cina Selatan dan membahayakan keamanan. AS sudah mengadakan patroli "bebas pelayaran" di kawasan tersebut, berlayar dalam batas 19 kilometer (12 mil) laut dari sekitar pulau-pulau sengketa dengan pengawasan Cina yang menegaskan batas pelayarannya.

Bahkan, suatu rencana diumumkan di Manila, pada Kamis 14 April 2016, bahwa untuk mempererat hubungan militer AS-Filipina termasuk mengadakan patroli bersama di Laut Cina Selatan. Menurut Kementerian Pertahanan Cina, hal ini mencerminkan "mentalitas perang dingin” dan bersumpah akan menentang segala bentuk pelanggaran kedaulatan negara.

Pada hari yang sama, Carter menanggapi pernyataan Kementerian Pertahanan Cina bahwa strategi AS adalah memelihara perdamaian dan penyelesaian hukum atas sengketa, bukan memprovokasi konflik dengan kekuatan dunia. "Negara-negara yang tidak berhaluan ke sana atau tidak bergabung dengan hal-hal ini, akan berakhir dengan mengisolasi sendiri. Ini pengucilan sendiri, bukan oleh kami," katanya.

Ratusan tentara militer AS dan sejumlah pesawat militer akan ditempatkan sementara di Filipina, dan pada Kamis, kedua negara mengungkapkan bahwa mereka telah memulai penyelenggaraan latihan bersama di Laut Cina Selatan.

REUTERS | NIKOLAUS HARBOWO

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

5 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

10 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

12 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

13 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

14 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

15 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya