Lawan Korupsi, Filipina Gunakan Foto Perhiasan Imelda Marcos  

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 17:16 WIB

Perhiasan koleksi Marcos Imelda yang diperuntukkan untuk melawan korupsi. bbc.com

TEMPO.CO, Manila - Pemerintah Filipina berencana menggunakan perhiasan yang disita dari keluarga mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos untuk mengkampanyekan antikorupsi di negara tersebut.

Perhiasan-perhiasan bernilai jutaan dolar Amerika Serikat tersebut disita petugas Bea dan Cukai Amerika Serikat pada 1986 ketika Marcos dan istrinya, Imelda Marcos, melarikan diri ke Hawaii setelah dikudeta oleh militer.

Perhiasan tersebut akan dilelang dalam waktu dekat oleh Komisi Filipina untuk Pemerintahan yang Baik (PCGG) dan gambar-gambarnya telah diunggah sejak 16 Maret 2016.

Setiap item yang dipamerkan disertai dengan penjelasan tentang bagaimana nilainya bisa digunakan untuk meningkatkan kehidupan bagi orang-orang di negara itu.

Menurut PCGC, sepasang anting milik Imelda bernilai sama dengan pendapatan tahunan 15 orang Filipina. Sebuah tiara antik berhiaskan batu ruby cabochon, berlian, dan mutiara mabe itu dikatakan dapat membayar uang kuliah selama empat tahun bagi 2.000 mahasiswa.

Secara keseluruhan nilai dari perhiasan milik Imelda yang berhasil disita ditaksir lebih dari US$ 21 juta atau setara Rp 280 miliar.

Pemerintah mengatakan bahwa kampanye tersebut akan mengingatkan generasi sekarang dan yang akan datang tentang keburukan dari era Marcos.

Triliunan uang negara diduga telah digelapkan oleh presiden yang meninggal pada 1989 di Hawaii tersebut setelah berkuasa selama 21 tahun.

Bahkan Imelda yang kembali ke Filipina pada pertengahan 1990-an dinyatakan bersalah terhadap kasus korupsi dan divonis minimal 12 tahun penjara. Namun, vonis tersebut kalah di tingkat banding.

Keluarga Marcos diperkirakan telah mengumpulkan lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 133 triliun dalam bentuk properti, perhiasan, uang tunai, dan berbagai aset lainnya saat mereka berkuasa.

Menanggapi pameran online perhiasan sitaan tersebut, Ferdinand Marcos Jr. atau yang dikenal sebagai Bongbong, putra dari Ferdinand Marcos, mengatakan bahwa pelelangan tersebut adalah usaha untuk menggagalkannya dalam pemilihan presiden.

"Mengapa mereka melakukan ini sekarang, setelah 30 tahun? Mereka benar-benar melakukan hal ini karena politik. Itu sangat jelas," kata Bongbong, seperti yang dilansir BBC pada 30 Maret 2016.

Bongbong yang pernah terpilih sebagai senator, saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menjadi wakil presiden pada pemilu Mei mendatang.

BBC | YON DEMA

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

19 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

5 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

9 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

10 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

17 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

28 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya