Laporan Tempo dari Belgia: Suasana Sehari Setelah Teror Bom

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 23 Maret 2016 22:31 WIB

Polisi Belgia menggeledah barang bawaan para penumpang kereta komuter bawah tanah Metro Brussel di stasiun De Brouckere, Belgia, 23 Maret 2016. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Brussels - Kota Brussels kini berubah. Pasca serangan bom teroris beruntun yang mengguncang Ibu Kota Belgia dan Eropa itu, warga kota mengawali hari dengan banyak perubahan.

Koresponden Tempo di Brussels, Asmayani Kusrini, melaporkan beberapa stasiun kereta api sepanjang Selasa kemarin ditutup. Sistem kereta api Metro yang mayoritas di bawah tanah diganti dengan bus khusus yang beroperasi tetap dengan rute yang sama.

Belasan sekolah tetap beraktivitas tetapi dengan pengamanan super ketat. Namun tak sedikit yang memilih meliburkan diri hingga waktu yang belum ditentukan.

Rabu pagi, 23 Maret 2016, stasiun kereta api mulai dibuka kembali dengan penjagaan ketat. Sepanjang pagi tampak antrean calon penumpang di puntu masuk utama stasiun Gare Centrale di Brussel karena mereka harus meleewati pemeriksaan barang yang dibawa.

Gelombang penumpang yang memenuhi aula utama di pusat kota Brussel itu kian sesak karena harus menunggu informasi selanjutnya ari setiap jalur yang akan mereka tuju. Adapun jalur udara masih belum ada kepastian menyusul bandar udara Zaventem masih ditutup.

Warga kota juga masih belum pulih dari sejumlah upaya penggerebekan yang sangat intensif oleh aparat keamanan sehari sebelumnya. Pada Rabu ini pemerintah kembali mengerahkan segenap kekuatan, baik polisi maupun personel militer menyisir setiap sudut kota Brussels pasca serangan bom yang menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 260 lainnya itu.

Penggeledahan dilakukan antara lain di Max Roos di daerah Schaerbeek. Sebelumnya, aparat menggerebek lokasi tak jauh dari stasiun kereta komuter Schaerbeek itu diawali dari laporan supir taksi yang memberi informasi penting tentang tiga orang yang diantarnya ke bandara Zaventem pada Selasa pagi buta.

Supir taksi yang diwawancarai radio setempat menyebutkan bahwa Selasa, 22 Maret pagi buta dia mengantar tiga orang penumpang dengan bagasi yang menurutnya sungguh berat.

Penggrebekan sepanjang sore hingga tengah malam membuat warga terganggu. Pody Junion, seorang warga negara Indonesia yang bermukim tak jauh dari lokasi penggeledahan di jalan Max Roos mengaku tidak bisa tidur pada Selasa malam.

“Suara helikopternya berisik sekali,” kata Pody. “Saya tak menyangka, penggrebekan itu ternyata dekat sekali dengan rumah saya.”

Polisi kemudian menemukan sejumlah bom rakitan, paku lengkap dengan bahan-bahan kimia, seperti beberapa bendera hitam khas kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

ASMYANI KUSRINI (BRUSSELS)

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya