TEMPO.CO, Moskow - Rusia memperingatkan negara-negara yang terlibat dalam konflik di Suriah bahwa mereka akan melakukan tindakan sepihak pada Selasa, 22 Maret 2016, untuk mengakhiri dugaan pelanggaran atas kesepakatan penghentian permusuhan di antara kelompok bertikai di Suriah.
Militer Rusia menuduh Amerika Serikat sangat lambat menanggapi proposal Moskow untuk melakukan pemantauan bersama terhadap gencatan senjata di Suriah dan merespons pelanggaran. Menurut Moskow, sikap tersebut dapat menimbulkan korban sipil.
"Menunda reaksi terhadap pelanggaran gencatan senjata di Suriah adalah sikap yang tidak bisa diterima," kata Menteri Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan. "Warga yang hidup damai meninggal setiap hari akibat aksi provokasi dan penembakan."
Letnan Jenderal Sergei Rudskoi, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, pada Senin, 21 Maret 2016, mengatakan, jika Amerika gagal merespons proposal untuk melakukan tindakan bersama, militer Rusia akan melakukan tindakan sepihak menggunakan keukatan melawan pelanggaran gencatan senjata yang dimulai pada Selasa, 22 Maret 2016.
Kesepakatan gencatan senjata antara pemerintah Suriah dan pasukan pemberontak telah berjalan secara meluas di berbagai wilayah. Namun ada sejumlah pelanggaran yang terjadi, termasuk serangan udara pasukan pemerintah ke posisi pemberontak yang melakukan penembakan terhadap jet tempur Suriah.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya