Bali Process ke-6 Resmi Dimulai  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 22 Maret 2016 09:37 WIB

Pertemuan tingkat menteri Bali Process Ke-6 dibuka dengan Senior Official Meeting di Nusantaral Ballroom BICC, Nusa Dua, Bali, 22 Maret 2016. TEMPO/YOHANES PASKALIS

TEMPO.CO, Nusa Dua - Pertemuan tingkat menteri, Bali Process ke-6, diawali dengan Pertemuan Pejabat Tinggi, alias Senior Official Meeting (SOM), yang dipimpin Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib dan Duta Australia Andrew Golledzinowski. Pertemuan dibuka pukul 08.00 WITA di Nusantara Ballroom Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa, 22 Maret 2016.

“Pertemuan ini sebagai persiapan sebelum Ministrial Conference Bali Process ke-6, dan akan kita lakukan secara efektif dan tepat waktu,” ujar Kleib selaku co-chair.

Menurut Kleib, tujuan SOM adalah memuluskan pertemuan tingkat menteri yang akan dilaksanakan Rabu besok. “Sehingga pertemuan besok berjalan efisien, terlebih untuk pengukuhan co-chairs statement dan deklarasi menteri.”

Golledzinowski yang menjadi duta khusus isu penyelundupan manusia, menjadi co-chair bersama Kleib. Dia menyatakan dunia sudah banyak berubah sejak pertemuan Bali Process terakhir, yang juga diselenggarakan di Bali, 2 April 2013. “Pertemuan kita berkala, tapi sifatnya seperti proses yang menyambung,” katanya.

Menurut Golledzinowski, pertemuan tahun ini terlihat lebih ambisius, sebagai respons para anggota Bali Process terhadap masalah internasional. “Saat ini migrasi tak merata (irregular migration) adalah isu global paling kritis yang sedang kita hadapi,” katanya.

Dia berharap SOM akan menghasilkan rekomendasi yang bisa menguatkan komitmen setiap negara terhadap isu yang akan dibahas lagi di pertemuan level menteri nanti. SOM diselenggarakan dalam tiga sesi tertutup bagi awak media.

Bali Process ke-6 dihadiri 44 dari total 47 negara anggota serta sejumlah organisasi internasional di antaranya Komisioner Tinggi PBB urusan pengungsi (UNHCR), Organisasi Migrasi International (IOM), serta kantor PBB untuk urusan obat-obatan dan kejahatan lintas negara (UNODC).

Terdapat 16 orang menteri luar negeri dan 6 wakil menteri luar negeri yang akan hadir di pertemuan tingkat menteri esok. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop akan memimpin pertemuan tersebut.

Bali Process ke-6 ini juga dimanfaatkan sejumlah negara untuk memperkuat hubungan bilateral. Sudah ada tujuh negara yang meminta jumpa bilateral dengan Indonesia, seperti Belanda, Selandia Baru, Fiji, Jepang, dan Afganistan.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

15 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

16 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya