6 Agenda Obama Berkunjung ke Kuba

Reporter

Minggu, 20 Maret 2016 21:34 WIB

Presiden AS, Barack Obama bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro saat berada di Gedung PBB di New York, 30 September 2015. Pertemuan Obama dan Castro membahas untuk memperdalam kerjasama kedua negara tersebut. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Havana- Kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kuba pada Minggu, 20 Maret 2016, mencerminkan hubungan yang kompleks antara kedua negara. Berikut adalah enam agenda utama dari perjalanan pertama presiden Amerika Serikat ke pulau Karibia sejak revolusi tahun 1959, seperti dikutip dari laman Havana Times.

Pertemuan dengan Gereja Katolik.
Obama memulai kunjungan pada hari ini, 21 Maret 2016, dengan bertemu hirarki Gereja Katolik Kuba. Dia akan bertemu Kardinal Jaime Ortega. Gereja Katolik dianggap memainkan peran politik penting di Kuba. Setelah terpinggirkan selama beberapa dekade, Gereja kini menjadi mitra penting rezim Castro. Peran Gereja dipercaya berawal setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke negara itu pada 1999. Kardinal Ortega diketahui telah berhasil memediasi pembebasan tahanan politik di 2010. Vatikan adalah perantara kunci dalam mencairkan hubungan Washington dan Havana di Desember 2014.

Raul Castro.
Acara resmi Obama baru dimulai pada Senin, 21 Maret 2016. Setelah meletakkan bunga di monumen pahlawan nasional Kuba Jose Marti di Plaza Revolusi, sebagaimana diamanatkan oleh protokol diplomatik, Obama akan bertemu dengan pemimpin Kuba Raul Castro di Istana. Itu akan menjadi pertemuan kedua pemimpin sejak Desember 2014. Mereka akan membicarakan berbagai persoalan yang akan dirilis setelah pertemuan. Kemudian, Castro akan menjamu tamunya di acara makan malam kenegaraan.

Baca juga: Cairkan Permusuhan, Obama Injakkan Kaki di Kuba Hari Ini

Rapat Dengan Sektor Swasta.
Di hari yang sama dia bertemu Castro, Obama juga akan bertemu perwakilan dari sektor swasta. Pertemuan itu tanda bahwa Obama ingin menjalin hubungan ekonomi yang semakin terbuka. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Raul Castro telah membuka sedikit ruang untuk bisnis swasta setelah beberapa dekade dimonopoli negara. Menurut angka resmi, sekitar 5 persen rakyat Kuba telah mengambil lisensi untuk bekerja sebagai wiraswasta, termasuk mereka yang bekerja untuk orang lain. Terutama di Havana dikatakan semakin banyak ditemukan restoran, toko-toko trendi, bengkel dan usaha kecil lainnya dijalankan oleh swasta. Pertemuan Obama dengan pemilik usaha kecil akan diadakan di Kuba Art Factory di lingkungan Vedado, sebuah pusat seni di mana pameran, konser dan forum diskusi kerap diselenggarakan.

Berpidato di Havana
Pada Selasa pagi, 22 Maret 2016 Obama akan menyampaikan pidato di Gran Teatro de La Habana, terletak beberapa meter dari bangunan Old Capitol, replika dari Capitol AS, di pusat kota. Pemerintah Kuba mengatakan bahwa pidato akan disiarkan secara langsung di pulau Karibia, langkah yang sangat tidak biasa di negara yag semua media dikuasai oleh negara. Ada pertanyaan besar tentang apa yang akan dikatakan Obama ihwal persalan hak asasi manusia di Kuba.

Bertemu Para Pembangkang
Setelah pidatonya, Presiden AS dijadwalkan bertemu para pembangkang pemerintahan Kuba di Kedutaan Besar AS. Presiden mengatakan negaranya akan terus melakukan advokasi untuk hak-hak sipil di Kuba. Obama akan bertemu pembangkang Manuel Cuesta Morua, Jose Daniel Ferrer dan blogger sekaligus jurnalis oposisi Yoani Sánchez.

Baseball, Hal yang Menyatukan Kuba dan AS
Kunjungan Obama akan ditutup pada Selasa dengan menghadiri pertandingan bisbol antara Tampa Bay Rays dan tim nasional Kuba. Pertandingan akan digelar di Stadion Amerika Latin, yang secara khusus telah direnovasi untuk acara ini. Baseball adalah olahraga yang membangkitkan gairah di kedua negara. Banyak warga yang ingin melihat Obama melempar bola pertama sebagai tamu kehormatan.

HAVANATIMES.ORG | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

41 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

45 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

48 hari lalu

Presiden Kuba Tuntut Israel Akhiri Genosida di Gaza

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel kembali menyuarakan dukungan negaranya untuk rakyat Palestina terutama di Gaza

Baca Selengkapnya

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

58 hari lalu

Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Ikut Aksi Bela Palestina

4 Maret 2024

Presiden Kuba Ikut Aksi Bela Palestina

Presiden Kuba memimpin aksi jalan di Ibu Kota Havana pada Sabtu, 2 Maret 2024, sebagai bentuk solidaritas pada masyarakat Palestina

Baca Selengkapnya

133 Ton Daging Ayam Subsidi di Kuba Hilang Dicuri

11 Februari 2024

133 Ton Daging Ayam Subsidi di Kuba Hilang Dicuri

Kuba mendakwa 30 pelaku atas tuduhan mencuri 133 ton ayam dan menjualnya ke jalan dalam kondisi Kuba sedang kekurangan pangan

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba: AS dengan Hak Vetonya Memperpanjang Genosida di Gaza

19 Desember 2023

Presiden Kuba: AS dengan Hak Vetonya Memperpanjang Genosida di Gaza

Presiden Kuba mengatakan Amerika Serikat dengan penggunaan hak vetonya di PBB telah memperpanjang "genosida di Gaza".

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

5 Desember 2023

Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

Manuel Rocha didakwa atas tindakan mata-mata untuk pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun.

Baca Selengkapnya

Presiden Kuba Pimpin Unjuk Rasa Pro-Palestina di Depan Kedutaan Besar AS di Havana

24 November 2023

Presiden Kuba Pimpin Unjuk Rasa Pro-Palestina di Depan Kedutaan Besar AS di Havana

Sekitar 100.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi anti-Israel, termasuk mahasiswa kedokteran Palestina yang belajar di Kuba

Baca Selengkapnya