Oposisi Tuding Hun Sen Beli Dukungan untuk Akun Facebooknya

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 16:39 WIB

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. AP Photo/Heng Sinith

TEMPO.CO, Phnom Penh - Dua tokoh berpengaruh di Kamboja rebutan pengaruh di Facebook. Hingga keduanya saling bersitegang. Berawal ketika Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, 63 tahun, mulai tertarik dengan Facebook.

Hun Sen hampir setiap hari bersemangat memposting kegiatannya ke Facebook. Akun Facebook Hun Sen yang dibuka sejak September lalu telah mendapatkan 3,2 juta "Likes".

Alhasil, Facebook pun menjadi sosial media yang paling cepat berkembang dan populer di Kamboja.

Kegemaran Hun Sen menggunakan Facebook menarik perhatian pemimpin oposisi Kamboja di pengasingan, Sam Rainsy. Menurut Rainsy, Hun Sen telah membeli "Likes" di akun Facebooknya dengan cara mempekerjakan warga asing untuk meningkatkan popularitas akunnya.

Rainsy juga aktif menggunakan Facebook. Akunnya mendapat hampir 2,3 juta "Likes" dan sebagian besar pengunjung akunnya berasal dari dalam negeri.

Sebelumnya, surat kabar berbahasa Inggris yang terbit di Kamboja, Phnom Penh Post memberitakan bahwa hampir setengah dari "Likes" di akun Facebook milik Hun Sen datang dari akun yang berbasis di luar negeri terutama dari India.

Hun Sen lantas membantah tuduhan itu ketika berbicara pada upacara wisuda universitas di Phnom Penh pada hari Kamis, 17 Maret 2016. "Saya tidak tahu dari mana 'Likes' itu datang," kata Hun Sen sambil menyebut Rainsy sebagai orang yang tidak bisa menerima kekalahan, seperti dilansir BBC pada 18 Maret 2016.

Facebook melarang praktek membeli "Likes" dan melakukan pembersihan berkala terhadap akun palsu. Namun memang ada bisnis yang dijuluki peternakan klik yang menyediakan jasa pembelian "Likes". Cukup membayar sejumlah uang untuk membuat akun palsu demi menyukai postingannya.

Selebriti, politisi dan bahkan seorang menteri pemerintah Inggris pernah dituduh melakukan hal seperti yang dituding Rainsy ke Hun Sen.

BBC|YON DEMA

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

6 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

11 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

15 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

16 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya