TEMPO.CO, Washington -Amerika mengatakan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah melakukan genosida atau pembantaian massal terhadap umat Kristen, Yazidi, dan Muslim Syiah di Suriah dan Irak.
Pernyataan disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry pada Kamis, 17 Maret 2016. Dia menyertakan daftar sejumlah kasus pembantaian sejak 2014. Karena itu, ia mendesak upaya multinasional untuk merebut kembali 40 persen daratan yang pernah diduduki ISIS di Irak dan 20 persen di Suriah.
"Faktanya, Daesh (sebutan lain untuk ISIS) membunuh orang Kristen karena mereka adalah orang-orang Kristen, Yazidi karena mereka Yazidi, Syiah karena mereka Syiah," kata Kerry, seperti dikutip dari laman USA Today. "Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membuat pelaku bertanggung jawab."
Kerry mengatakan tidak bermaksud menjadi jaksa, hakim, atau juri untuk ISIS. "Pengadilan internasional yang berimbang akhirnya harus menentukan," ujarnya.
Sikap Amerika datang setelah The Knights of Columbus, yang bekerja bersama kelompok In Defense of Christians, baru-baru ini mengeluarkan laporan 280 halaman tentang klaim genosida dan mendesak Departemen Luar Negeri Amerika mempelajarinya.
Kelompok mendesak Kerry mengambil sikap. "Amerika harus mengakhiri kebisuan tentang genosida yang sedang berlangsung," kata kelompok lewat petisi online.