Petugas medis menggotong seorang warga yang terluka akibat ledakan bom mobil yang meledak di pusat ibu kota Turki, Ankara, 13 Maret 2016. Hingga saat ini diketahui, terdapat 34 orang tewas atas aksi tersebut, dan dua diantaranya diduga merupakan pelaku. AP Photo
TEMPO.CO, Ankara - Kelompok militan Kurdi, Kurdistan Freedom Hawks (TAK), mengaku bertanggung jawab sebagai pelaku serangan bom mobil bunuh diri di ibu kota Turki, Ankara, pada Minggu, 13 Maret 2016.
Dalam sebuah pernyataan online, TAK menyebut serangan yang menewaskan 37 orang itu sebagai tindak pembalasan atas operasi militer kepada wilayah utama Kurdi di tenggara Turki.
"Pada 13 Maret malam, serangan bunuh diri dilakukan di jalan-jalan ibu kota Republik fasis Turki. Kami mengklaim serangan ini," demikian pernyataan TAK.
Klaim TAK membenarkan polisi Turki yang telah menuduh serangan itu dilakukan Partai Pekerja Kudistan (PKK). TAK sendiri adalah salah satu cabang PKK. Turki menyatakan sebelas orang telah ditahan terkait dengan serangan tersebut.
Seperti dikutip dari laman BBC, bom mobil bunuh diri dilaporkan meledak di sebuah distrik dan jalur transportasi sibuk di Ankara. Selain 37 orang meninggal, puluhan lain dilaporkan terluka dan dibawa ke rumah sakit.
TAK menyatakan dalam situsnya bahwa pengeboman itu ditujukan kepada pasukan keamanan dan tidak dimaksudkan untuk membunuh warga sipil. TAK sebelumnya juga mengaku sebagai pelaku dalam serangan bom di Ankara pada Februari 2016.
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
23 hari lalu
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.