Konflik Xanana dan Fretilin Kian Jadi Pergunjingan
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 16:07 WIB
TEMPO Interaktif, Dili:Konflik dan perpecahan antara calon presiden Timor Lorosae, Xanana Gusmao, dengan Partai Fretilin kian santer terdengar dan menjadi pergunjingan menjelang pemilihan presiden yang akan dilangsungkan Minggu besok. Ini terlihat saat Xanana tampil di putaran terakhir kampanye presiden, Jumat (12/4), di Lapangan Demokrasi, Dili, dengan didampingi Mahunu, mantan komandan Falintil. Sejumlah kalangan menilai, pemandangan itu pertanda Fretilin terpecah dua kubu. Bahwa Xanana masih mendapat dukungan dari Fretilin di tengah kabar ketidakcocokan dirinya dengan pemimpin teras partai politik tersebut. “Agaknya permusuhan Xanana dengan Fretilin semakin jelas,” ujar Antonio Guteres, guru sekolah swasta di Dili, kepada Tempo News Room. Mahunu dikenang sebagai bekas orang terkuat di Falintil menggantikan Xanana semasa ditahan di penjara Cipinang, Jakarta. Kini, Mahunu terserang stroke. Gelagat konflik itu terlihat saat Xanana menolak usul Fretilin untuk mencalonkan dirinya sebagai presiden pertama Timor Lorosae. Kini, Xanana muncul sebagai calon presiden independen. Sebaliknya, Fretilin sebegai partai pemenang pemilu dan calon pemegang pemerintahan, tidak punya kandidat presiden. Sejumlah prediksi yang beredar di Dili meyakini Xanana akan memenangkan pemilihan presiden sekaligus meneguhkan dirinya sebagai pemimpin Bangsa Timor Lorosae. Xanana sendiri bersaing dengan Francisco Xavier do Amaral dalam laga pemilihan itu. CIN atau Komisi Independen Nasional meramalkan kandidat presiden mereka itu akan meraup 90 persen suara. Kendati demikian, kubu Xavier tak kendor semangat. Mereka juga melontarkan sesumbar akan mengalahkan Xanana. “Kami akan meraih suara mayoritas untuk kemenangan Xavier do Amaral,” ujar Flaviano Lopes, salah seorang juru kampanye Xavier juga Presiden PARENTIL (Partai Republik Nasional Timor Leste). Kendati terjadi perang klaim, tapi keduanya sama sekali tidak menghembuskan ketegangan. Pada kampanye terakhir, Xanana dan Xavier saling menyerukan betapa penting perdamaian dan persatuan sebagai landasan untuk membangun negara Timor Lorosae dengan meninggalkan bekas-bekas luka pertikaian di masa silam. (Alexandre Assis)
Berita terkait
Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret
7 menit lalu
Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret
Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.