Trump Puji Saddam Hussein: Dia Sangat Hebat Membunuh Teroris  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 15 Maret 2016 13:46 WIB

Donald Trump. AP/Gerald Herbert

TEMPO.CO, Ohio - Bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, membuat pernyataan mengejutkan saat memuji bekas diktator Irak, Saddam Hussein. "Saddam Hussein bukanlah orang yang baik. Namun siapa yang peduli," kata Trump, berbicara di Ohio menjelang pemilihan pendahuluan di negara bagian itu.

Trump mengatakan, "Saddam sangat hebat dalam membunuh teroris. Sekarang, Irak adalah Harvard untuk terorisme," kata Trump seperti dikutip dari laman Independent. Trump membuat pernyataan itu pada Selasa, 15 Maret 2016, saat ia mengkritik Presiden Amerika Barack Hussein Obama.

Trump menuduh Presiden Obama terlalu cepat menarik pasukan Amerika dari Irak dan mengklaim Iran kini telah menguasai negara dengan cadangan minyak terbesar kedua di dunia itu. "Iran mengambil alih Irak. Mereka mengambil alih cadangan minyak terbesar kedua di dunia," kata Trump.

Trump mengaku selalu menentang invasi Amerika ke Irak pada 2003. Miliarder itu mengatakan ia telah memperingatkan jika invasi akan mengguncang Timur Tengah. Kemunculan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menurut dia, adalah bukti ucapannya. "ISIS ternyata jauh lebih cerdas daripada orang-orang yang kita dukung."

INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

21 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

22 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya