Saksi Korban Ledakan di Turki: Bom Bisa Menghancurkan Logam  

Reporter

Senin, 14 Maret 2016 18:26 WIB

Petugas medis menggotong seorang warga yang terluka akibat ledakan bom mobil yang meledak di pusat ibu kota Turki, Ankara, 13 Maret 2016. Hingga saat ini diketahui, terdapat 34 orang tewas atas aksi tersebut, dan dua diantaranya diduga merupakan pelaku. AP Photo

TEMPO.CO, Ankara - Dogan Asik, 28 tahun, sedang duduk di dalam bus yang melaju di jalan raya Kota Ankara, Ibu Kota Turki, pada Minggu, 13 Maret 2016 sore. Semua kursi terisi penuh penumpang.

Sekitar 50 orang ada dalam bus. Tidak ada tanda aneh saat itu. Hanya saja, Dogan merasakan pengemudi melambatkan laju bus. Sebuah mobil hitam menyalip bus. Suara ledakan terdengar keras beberapa detik kemudian. Penumpang yang duduk di baris depan terlempar ke baris belakang.

"Bus meledak, lalu api muncul. Ledakan ini menewaskan sedikitnya dua atau tiga orang. Kekuatan ledakan mampu menghancurkan logam," kata Asik ketika menggambarkan dahsyatnya ledakan seperti dilansir Fox News pada 14 Maret 2016.

Saksi lain menuturkan api melalap beberapa mobil di area tersebut, meninggalkan begitu banyak korban luka. Kondisi mereka kritis. Bahkan ia menduga jumlah korban masih bisa bertambah.

Beberapa ambulans dan mobil polisi berdatangan ke lokasi ledakan. Polisi menutup area ledakan tersebut dan mendorong masyarakat serta wartawan yang berada di sana untuk menjauh. Polisi memperingatkan warga mengenai kemungkinan adanya ledakan kedua.

Jumlah korban tewas mencapai 37 orang setelah 3 korban yang cedera serius akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

"Sejauh ini terdapat 3 lagi korban tewas di rumah sakit," kata Menteri Kesehatan Mehmet Muezzinoglu melalui siaran televisi sambil menambahkan setidaknya seorang penyerang termasuk dalam jumlah kematian itu.

Ledakan pada pukul 06.43 petang waktu setempat terjadi di dekat Guven Park di tengah Kota Ankara, hanya beberapa puluh meter dari Kedutaan Inggris. Rekaman CCTV yang diunggah ke YouTube menunjukkan sebuah mobil sedang menyalip dua bus sebelum bergerak perlahan dan meledak.

Ledakan ini terjadi hanya tiga pekan setelah bom bunuh diri menyerang beberapa bus yang membawa anggota militer. Dalam kejadian itu, 29 orang tewas. Sebuah kelompok militan Kurdi, yang merupakan bagian dari kelompok pemberontak terlarang, Partai Pekerja Kurdistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Bom juga meledak dua hari setelah Kedutaan Besar Amerika mengeluarkan peringatan keamanan mengenai adanya rencana penyerangan bangunan pemerintah dan masyarakat Turki di Ankara. Kedutaan Amerika meminta warga menjauhi area tersebut.

Ratusan orang tewas di Turki dalam pertempuran setelah runtuhnya proses perdamaian antara pemerintah dan pejuang Partai Buruh Kurdistan (PKK) pada Juli 2015.

EURO NEWS|FOX NEWS|BBC|YON DEMA

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

13 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

20 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

21 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

22 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

23 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya