Imigran bermain dengan bayi di sebuah kamp darurat pencari suaka yang menunggu untuk menyeberang perbatasan Yunani-Macedonia, dekat desa Idomeni, Yunani, 6 Maret 2016. Sebanyak 14.000 orang terjebak di Idomeni, sementara 6.000-7.000 lainnya ditampung di kamp-kamp pengungsi di seluruh wilayah. REUTERS/Alexandros Avramidis
TEMPO.CO, Wina - Rute Balkan di timur laut Eropa, pintu masuk utama bagi pengungsi untuk menuju utara akan ditutup permanen. Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Austria, Johanna Mikl-Leitner, kepada koran Jerman, Diet Welt, Kamis, 10 Maret 2016.
Pada Rabu, 9 Maret 2016, Macedonia menutup perbatasannya dengan Yunani bagi kaum imigran ilegal setelah Slovenia, Kroasia, dan Serbia. Austria juga melakukan hal yang sama dengan memperketat perbatasannya bagi imigran. "Pernyataan saya jelas, rute Balkan ditutup secara permanen," kata Milk-Leitner kepada koran Die Welt.
Dia mengatakan, sikapnya itu sebagai sebuah sinyal yang sangat jelas untuk para imigran yang mengungsi karena perang dan konflik di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya. Mereka masuk ke Mediterania dari Turki selanjutnya ke wilayah Eropa.
Akibat penutupan jalur tersebut, ribuan imigran membangun tempa seadanya untuk berteduh di wilayah Yunani berbatasan dengan Macedonia. "Sekitar 1.000 orang terdampar di kamp pengungsi di Macedonia," tulis Al Arabiya.
Meresahkan, Pria Berpakaian ala Hitler di Austria Diburu Polisi
14 Februari 2017
Meresahkan, Pria Berpakaian ala Hitler di Austria Diburu Polisi
Penduduk di dekat rumah kelahiran Hitler melihat sosok pria berpakaian seperti Hitler. Pria tersebut juga memotong rambut dan mencukur kumisnya seperti diktator itu.