TEMPO.CO, Riyadh - Arab Saudi telah mengeksekusi mati lima orang tahanan. Dengan demikian, jumlah tahanan yang dihukum mati tahun ini berjumlah 69 orang.
Kementerian Dalam Negeri, dikutip dari laman Middle East Online, mengatakan lima tahanan dieksekusi pada Selasa, 1 Maret 2016. Dari lima tahanan, dua orang berasal dari Qatar dan Yordania.
Warga Qatar, Mohammed Jarboui, dieksekusi di wilayah timur Al-Ahsa setelah dinyatakan bersalah membunuh warga Saudi. Sliman dan Ahmed Messoudi dihukum mati di wilayah utara Tabuk karena terlibat perdagangan amfetamin.
Warga Yordania, Abdallah Tayaha, juga dinyatakan bersalah terkait dengan perdagangan amfetamin. Dia dihukum mati di wilayah barat laut Jawf.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Umum, Mansour al-Turki, mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa amfetamin adalah stimulan yang sering dipasarkan kepada siswa dan buruh. Suriah menjadi salah satu produsen terbesar obat.
Orang kelima yang akan dieksekusi adalah Kassadi Atoudi, dihukum mati di wilayah selatan Jazan setelah dituduh melakukan pembunuhan.
Dari 69 eksekusi mati tahun ini, 47 terkait dengan terorisme. Proses eksekusi dilakukan dalam satu hari pada 2 Januari 2016.
Kebanyakan terdakwa di Arab Saudi dihukum mati dengan pemenggalan kepala menggunakan pedang.
Pada 2015, Arab Saudi mengeksekusi 153 orang. Sebagian besar terlibat perdagangan narkoba atau pembunuhan, menurut hitungan AFP.
Amnesty International menyatakan jumlah eksekusi di Arab Saudi tahun lalu merupakan yang tertinggi selama dua dekade.
Kerajaan Saudi menerapkan hukum Islam yang ketat di mana pembunuhan, perdagangan narkoba, perampokan bersenjata, pemerkosaan, dan kemurtadan diganjar dengan hukuman mati.
