Partai Neo-Nazi di Jerman Terancam Dibubarkan  

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 15:52 WIB

Demo para pendukung Partai NPD di Dresden, Jerman, 2009. Wikimedia.org/Samuel3333

TEMPO.CO, Berlin- Mahkamah Konstitusi Jerman akan mendengarkan permintaan lima perdana menteri negara bagian pada Selasa, 1 Maret 2016 sebelum mengeluarkan putusan tentang larangan Partai Nasional Demokrat (NPD) di Jerman.

Mahkamah Konstitusi Federal selain memutuskan tentang larangan NPD, juga akan memutuskan apakah partai sayap kanan dan antiimigran itu adalah ancaman bagi tatanan demokrasi di Jerman.

Ini upaya kedua setelah lebih dari satu dekade gagal menyepakati NPD sebagai partai terlarang di Jerman.

Baca juga: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya

Kanselir Jerman Angela Merkel mendukung kasus ini, meskipun belum secara resmi bergabung dengan tuntutan resmi yang diluncurkan oleh majelis tinggi parlemen mewakili 16 negara bagian Jerman.

Juru bicara majelis tinggi Merkel, Steffen Seibert telah berulang kali melabeli NPD dengan sebutan "anti-demokrasi, xenophobia, anti-Semit, partai anti-konstitusional".

Partai NPD didirikan pada 1964 sebagai penerus partai neo-fasis Partai Reich Jerman. Partai mendapatkan hanya 1,3% suara pada pemilu nasional 2013 dan tidak pernah memperoleh batas minimal 5% untuk lolos ke parlemen nasional.

Baca juga: Wanita Tengah Menenteng Kepala Balita Kejutkan Para Polisi

Meski tak pernah meraih suara lebih dari 5%, NPD memiliki banyak wakil di majelis negara bagian Mecklenburg-Pomerania Barat dan dewan kota di wilayah tersebut.

NPD memiliki satu kursi di Parlemen Eropa diwakili oleh mantan ketua partai Udo Voigt yang pernah dalam sebuah wawancara surat kabar, menyebut Adolf Hitler sebagai seorang negarawan besar.

Seperti dikutip dari laman Guardian, lima perdana menteri negara bagian diharapkan akan berada di ruang sidang, bersama menteri dalam negeri, kepala layanan keamanan federal dan negara bagian, serta pasukan polisi.

Baca juga: Mahathir Mohamad Mundur dari UMNO

Sangat berat hambatan hukum untuk melarang partai politik di Jerman . Sejak Perang Dunia II, hanya ada dua partai yang resmi dilarang di Jerman karena penerus partai Nazi, SPR dilarang tahun 1952 dan Partai Komunis Jerman empat tahun kemudian.

Untuk meyakinkan hakim Mahkamah Konstitusi, perwakilan negara bagian harus bisa membuktikan bahwa NPD adalah inkonstitusional, merupakan ancaman untuk tatanan demokratis dan bersikap agresif. Mereka juga harus berusaha membuktikan NPD telah menciptakan iklim ketakutan di Jerman dan memiliki kesamaan pandangan dan tujuan politik yang sama dengan Nazi.

Suara tak setuju untuk melarang NPD datang dari Timo Reinfrank dari Yayasan anti-rasis Amadeu Antonio. "Saat ini, ada begitu banyak hal lain yang harus dilakukan daripada fokus pada larangan NPD, yang hanya bagian kecil dari masalah," katanya. "Prioritas mendesak adalah untuk mencegah serangan sayap kanan terhadap tempat penampungan pengungsi."

THE GUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

2 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

2 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

9 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

15 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

15 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

16 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya