Seorang penganut Yahudi Ortodoks memasak Matza, roti tradisional tidak beragi yang dimakan selama liburan Paskah Yahudi, di Bnei Brak, Tel Aviv, Israel, 30 Maret 2015. Paskah Yahudi akan dimulai pada Jumat, 3 April, saat matahari terbenam. REUTERS/Baz Ratner
TEMPO.CO, Yerusalem - Israel menawarkan 25 calon penerima anugerah utama Oscar termasuk pembawa acaranya, Chris Rock, liburan gratis ke negara itu yang bernilai hingga US$ 55,000 (Rp 737,2 juta), mencakup penerbangan kelas satu serta menginap di hotel mewah.
Undangan tersebut ditawarkan kepada bintang film kenamaan Hollywood seperti Leonardo DiCaprio, Jennifer Lawrence, Matt Damon dan lainnya sebagai bagian dari hadiah oleh sebuah perusahaan pemasaran menjelang penghargaan bergengsi itu pada hari Minggu ini, 28 Februari 2016.
Paket kunjungan wisata tersebut dilaporkan bernilai lebih dari US$ 200 ribu (Rp 2,6 miliar) termasuk hadiah barang seperti tisu toilet termahal dan 'penegang payudara Vampire.'
Menurut kementerian pariwisata Israel, paket itu dirancang untuk menunjukkan kondisi riil di negara itu. Namun, kritikus menuduh mereka menggunakan kampanye promosi semacam itu untuk menyembunyikan kekejaman terhadap orang Palestina, termasuk pembatasan di Gaza dan pendudukan di Tepi Barat.
Pencetus ide tersebut yang juga pendiri portal exploreisrael.com, Sam Gee mengatakan, itu merupakan bagian dari rencana untuk membawa 'orang yang berpengaruh' ke Israel.
"Oscar adalah paling sesuai karena calonnya tidak banyak, dan kami dapat memberikan liburan yang cukup bernilai tinggi," katanya.
Ketika ditanya apakah para selebriti akan diizinkan untuk mengunjungi kota-kota Palestina seperti Ramallah di Tepi Barat yang diduduki jika mereka ingin, Gee mengatakan ya.
Seperti yang dilansir Daily Mail pada 24 Februari 2016, dikatakan bahwa tawaran ini juga memiliki potensi untuk menjadi bumerang.
Nominasi Oscar lainnya, seperti Mark Ruffalo dan Mark Rylance selama ini dikenal secara terbuka kritis terhadap praktek Israel, termasuk blokade berkelanjutan dari Gaza.
Mike Leigh dan Ken Loach, dua sutradara film paling terkenal di Inggris, telah mendesak para nominator untuk memberikan hadiah mereka untuk pengungsi Palestina.
Pemanfaatan selebritis dunia untuk mempromosikan Israel telah terjadi sejak dulu, bahkan sebelum berdirinya negara Israel. Frank Sinatra pada 1948 pernah mengadakan rangkaian tour Timur Tengah untuk menggalang dukungan bagi Yahudi.
Ketika Kim Kardashian dan Kanye West mengunjungi Israel pada 2015, walikota Yerusalem dilaporkan meminta mereka untuk menjadi duta untuk kota dan memberitahu orang-orang bahwa "semua orang diterima di Yerusalem".