Anjing Pemandu Tunanetra Dicuri Picu Protes Warga Cina  

Reporter

Kamis, 25 Februari 2016 04:19 WIB

Wu Wenhao, seorang tunanetra (kiri) dengan anjing pemandunya, Zi Long di kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok. Pada 2012, pemerintah Tiongkok membuat peraturan yang memungkinkan anjing berada di tempat-tempat umum dan tahun lalu, Beijing mulai mengizinkan penumpang tunanetra untuk membawa anjing ke dalam kereta bawah tanah sebagai pemandu. nytimes.com

TEMPO.CO, Beijing - Aktivitas pencurian anjing, kebanyakan untuk dijual kembali sebagai daging, adalah realitas yang menyedihkan bagi pemelihara hewan di Cina. Namun pencurian seekor anjing Labrador hitam berusia 7 tahun di Beijing, Senin, 22 Februari 2016, telah memicu protes keras.

Anjing bernama Qiaoqiao, seperti hewan peliharaan kebanyakan, dilatih menjadi anjing pemandu dan telah 6 tahun terakhir mendampingi Tian Fengbo, seorang tunanetra berusia 47 tahun. Tian tinggal di sebuah desa di pinggiran Beijing.

Baca juga: Jokowi: Saya Hiburannya Kasih Makan Ikan, Kalian Apa?

Tian bekerja sebagai tukang pijat, pekerjaan umum bagi orang buta di Cina, dan sekarang mengoperasikan panti pijat. Dia meninggalkan Qiaoqiao di satu pantinya. Asistennya sedang berjalan bersama anjing itu pada Senin pagi, 22 Februari 2016, ketika beberapa pria di sebuah mobil Van abu-abu mencurinya. Tetangga mengatakan kepada The Beijing Morning News, dikutip dari laman New York Times, bahwa di desa itu tengah marak kasus pencurian anjing dalam beberapa hari terakhir.

Tian mengatakan tidak bisa makan atau tidur sejak Qiaoqiao diambil. "Saya kehilangan penglihatan saya dalam sebuah kecelakaan dan telah melalui banyak kesulitan. Tapi sekarang Qiaoqiao hilang, saya merasa seperti ada sesuatu yang sangat berat menghalangi dada," kata Tian. "Qiaoqiao selalu menemani saya. Dia seperti seorang teman bagi saya. Sekarang saya merasa telah kehilangan seorang teman dekat."

Baca juga: Kanada Sediakan Pulau untuk Warga AS Anti-Donald Trump

Ia yakin polisi akan menemukan anjing itu karena kamera keamanan di desanya telah mencatat mobil Van yang membawa Qiaoqiao pergi. Pelat kendaraan berasal dari Provinsi Hebei.

Qiaoqiao adalah satu dari sekitar 10 anjing pemandu yang terdaftar di Beijing, kota berpenduduk lebih dari 20 juta, dan satu dari sekitar 100 anjing di Cina menurut petugas di pusat pelatihan anjing pemandu di kota pesisir, Dalian.

Liang Jia, pekerja di Pusat Latihan Anjing Pemandu di Dalian Cina, mengatakan penerimaan anjing telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selain 100 anjing yang sekarang bekerja di seluruh negeri, pusat pelatihan kini melatih 80 ekor lebih, dengan 20 anak anjing yang diharapkan segera bergabung dengan mereka.

Baca juga:AS Dicurigai Merancang Kudeta di Afrika Selatan

Liang, mantan pelatih Qiaoqiao, takut anjing itu akan dibunuh. "Setidaknya, dia akan menderita setelah dipisahkan dari Tian," ujarnya.

"Dia pasti akan cemas.Anjing pemandu berbeda dengan anjing biasa. Mereka bersama pemiliknya hampir 24 jam setiap minggu sehingga mereka memiliki keterikatan yang dalam."




NEW YORK TIMES | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

31 menit lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

10 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

23 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

23 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya