Seorang wanita kerabat korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, menangis saat melakukan aksi Beijing, Cina, 7 Agustus 2015. Cina menghubungi Malaysia untuk terus melakukan penyelidikan pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak pesawat. REUTERS/Jason Lee
TEMPO.CO, SYDNEY - Seorang janda bersama dua anaknya menggugat maskapai Malaysia Airlines atas hilangnya pesawat MH370 bersama semua penumpang serta awaknya beberapa menit setelah tinggal landas dari bandara Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina pada 8 Maret 2014.
Yen Li Chong, 49 tahun, menggugat Malaysia Airlines di pengadilan Australia karena kaget atas hilangnya MH370. Suaminya berada dalam pesawat yang hilang misterius itu. Chong Ling Tan, suami Yen Li Chong, duduk di kabin kelas bisnis saat itu.
Seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 24 Februari 2016, Yen Li Chong menggugat berdasarkan Konvensi Montreal tahun 1999 tentang tanggung jawab maskapai atas terjadinya kecelakaan.
"Terdakwa bertanggung jawab atas rasa kaget yang terus berlanjut yang dialami penggugat pertama, kedua, dan ketiga atas kematian almarhum," kata dokumen gugatan yang didaftarkan hari ini.
Gugatan terhadap Malaysia Airlines atas hilangnya MH370 yang membawa 239 penumpang bukanlah yang pertama terjadi.