Obama Berusaha Tutup Penjara Kontroversial Guantanamo  

Reporter

Rabu, 24 Februari 2016 02:19 WIB

Mantan tahanan Guantanamo melakukan sholat di Clearview, Hamilton, pulau Bermuda (16/6). Mereka dipindahkan dari Guantanamo, setelah mendekam detainee selama tujuh tahun. Foto: AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih mengungkapkan rencana penutupan penjara Teluk Guantanamo yang kontroversial. Hal tersebut merupakan salah satu tujuan jangka panjang Presiden Barack Obama sejak lama.

Pentagon mengusulkan pemindahan 91 orang sisa tahanan ke negara asal mereka atau ke penjara militer atau sipil Amerika. Namun Kongres sangat menentang tersangka teror ditahan di wilayah Amerika dan diperkirakan akan menghambat ini. Penjara Guantanamo memerlukan biaya operasi US$ 445 juta atau setara dengan Rp 5,9 triliun, dan penutupannya merupakan janji awal Presiden Obama.

Pejabat tinggi pemerintah mengatakan kepada para wartawan hari Selasa, 23 Februari 2016, bahwa penutupan penjara itu merupakan suatu keharusan bagi keamanan nasional.

"Penerapan rencana ini akan meningkatkan keamanan nasional dengan cara menolak simbol propaganda kuat teroris, memperkuat hubungan dengan sekutu penting dan rekan antiterorisme, serta pengurangan biaya," kata pejabat pers Pentagon, Peter Cook.

Presiden Obama, yang akan menyelesaikan masa jabatan kedua dan terakhir pada Januari 2017, mengatakan penting untuk tidak melewatkan masalah ke penggantinya.

"Menjaga fasilitas terbuka ini bertentangan dengan nilai-nilai kami. Ini melemahkan posisi kami di dunia. Hal ini dipandang sebagai noda pada catatan kami yang lebih luas dari menegakkan standar tertinggi aturan hukum.”

BBC | ABDUL AZIS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

15 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

20 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

21 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

22 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

23 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya