TEMPO.CO, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Senin, 22 Februari 2016, menegaskan kembali bahwa negaranya tetap memberikan dukungan terhadap rakyat Libanon, meskpiun mereka menunda paket bantuan untuk angkatan bersenjata Libanon senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun.
Dalam sebuah pernyataan usai rapat kabinet yang dipimpin oleh Raja Saudi Salman bin Abdulaziz, Dewan Menteri mengatakan, penundaan tersebut adalah sebagai sebuah respons terhadap sikap Beirut yang tidak mengutuk serangan terhadap kedutaan besar Arab Saudi di Teheran dan Konsulat Jenderal di Mashhad.
Kabinet juga menolak kelompok militan Hizbullah Libanon yang melakukan terorisme terhadap bangsa Arab dan negara Islam.
"Dukungan dan bantuan bisa saja dibenarkan, tergantung kepada posisi Libanon terhadap Arab Saudi," salah butir pernyataan Dewan Menteri.
Meskipun demikian, Dewan Menteri mengatakan, Arab Saudi akan melanjutkan dukungan terhadap rakyat Libanon dari seluruh persoalan dan memberikan penghargaan atas solidaritas yang ditunjukkan terhadap Kerajaan sebagaimana dilakukan oleh para pejabat dan tokoh, termasuk Perdana Menteri Tammam Salam.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman
13 November 2017
Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh
25 Oktober 2017
Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat
25 Oktober 2017
Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.
Baca SelengkapnyaBertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun
6 Oktober 2017
Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.
Baca SelengkapnyaRaja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya
4 Oktober 2017
Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.
Baca SelengkapnyaGoyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi
23 Agustus 2017
Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan
Baca SelengkapnyaTerungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman
15 Agustus 2017
Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.
Baca SelengkapnyaDabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan
15 Agustus 2017
Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik
Baca SelengkapnyaSaudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran
14 Agustus 2017
Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata
2 Agustus 2017
Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.
Baca Selengkapnya