TEMPO.CO - Kandidat Calon Presiden Amerika Serikat Donal Trump menyerukan untuk memboikot produk Apple. Hal ini disampaikan Trump dalam sebuah acara kampanye, terkait informasi pribadi di iPhone salah satu pembunuh di San Bernardino.
“Boikot Apple sampai waktunya mereka memberikan informasi tersebut,” ujarnya saat kampanye, seperti dikutip dari BBC, Sabtu, 20 Februari 2016.
Ponsel yang ingin dibuka Trump adalah milik salah satu dari dua orang yang melakukan penembakan di acara kantor di San Bernardino, California, pada Desember 2015. Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas dalam penembakann tersebut.
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah meminta Apple membantu membuka enkripsi ponsel milik pelaku penembakan. Namun, Apple menolak dengan alasan privasi penggunanya. Seperti diketahui, Apple memang sangat ketat dalam hal data-data pribadi penggunanya.
Pengadilan pun memerintahkan perusahaan besuta Steve Jobs tersebut untuk membantu memecahkan kode enkripsi. Pemerintah berujar, permohonan tersebut sangat spesifik dan hanya berfokus pada satu iPhone saja secara khusus.
Direktur Eksekutif Apple, Tim Cook, kembali menerima permohonan untuk membuka kode ponsel tersebut pada Jumat kemarin. Namun pihaknya tetap bersikukuh menolak permintaan tersebut.
CNN | BBC | BAGUS PRASETIYO
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya