Presiden AS Barack Obama, berbicara pada media terkait pertemuannya dengan 10 pemimpin ASEAN di Sunnylands, Rancho Mirage, California, 16 Februari 2016. Obama menegaskan kembali tentang Amerika terhadap "militerisasi" China di kawasan yang disengketakan itu dan menyerukan pihak-pihak yang bertikai untuk mengurangi ketegangan di kawasan tersebut. REUTERS/Mike Blake
TEMPO.CO, Havana - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama akan melakukan perjalanan bersejarah ke Kuba. Ia akan menjadi presiden Amerika pertama yang menginjakkan kaki di negara itu setelah hampir sembilan dekade. Kehadiran Obama di Kuba menjadi bagian dari perjalanan presiden ke seluruh wilayah Amerika Latin yang dimulai bulan depan.
Seperti dikutip dari laman Belfast Telegraph, 18 Februari 2016, kunjungan singkat akan menjadi momen bersejarah mengingat AS dan Kuba telah lama menjalin hubungan buruk. Kuba tidak memiliki hubungan apapun baik diplomatik maupun ekonomi dengan AS selama setengah abad sampai Obama dan Presiden Kuba Raul Castro membicarakan perbaikan hubungan pada 2014.
Sejak itu, kedua negara kembali membuka kedutaan besar baik di Washington maupun Havana, dan mengaktifkan perjalanan udara komersial. Meskipun Presiden Obama telah lama ingin mengunjungi Kuba, informasi tentang rencana perjalanan menimbulkan resistensi langsung dari lawan-lawannya, termasuk beberapa kandidat presiden dari Partai Republik.
Senator Texas Ted Cruz, yang ayahnya melarikan diri ke AS dari Kuba pada 1950-an, mengatakan Obama tidak harus mengunjungi Kuba saat keluarga Castro sedang berkuasa. Senator Florida Marco Rubio, anak imigran Kuba, ikut mengkritik Obama. "Hari ini, satu tahun dan dua bulan setelah pembukaan (kedubes) Kuba, pemerintah Kuba tetap menindas seperti biasa."
Namun dengan kurang dari satu tahun tersisa memimpin Amerika, Obama dipercaya terus berupaya membuat kemajuan pesat pada pemulihan hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Kuba. Selasa, 16 Februari 2016, kedua negara meneken kesepakatan memulihkan hubungan lalu lintas udara komersial, menghilangkan penghalang utama untuk aktifitas wisata warga Kuba dan Amerika.
Sejak Calvin Coolidge mengunjungi Havana Amerika tak pernah lagi memiliki presiden yang menginjakkan kaki ke Kuba. Coolidge mengunjungi Kuba untuk menghadiri Konferensi Internasional Tahunan Keenam Amerika Serikat di Havana, 16 Januari 1928. Coolidge bertemu Presiden Gerardo Machado, yang memerintah 1925-1933, sampai ia dipaksa ke pengasingan.
