Sejumlah lapak pedagang makanan di sekitar bangunan yang hancur di wilayah kekuasaan al-Shaar di Aleppo, Suriah, 10 Februari 2016. REUTERS/Abdalrhman Ismail
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan kabar bahwa pemerintah Suriah telah menyetujui dibukanya akses kemanusiaan ke tujuh daerah yang terkepung. “Konvoi tengah dipersiapkan untuk berangkat sesegera mungkin,” kata juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam berita yang dilansir BBC, Rabu, 17 Februari 2016.
Salah satu daerah yang akan menerima bantuan adalah Madaya, tempat orang-orang menderita kelaparan. Sejumlah penguasa dunia pekan lalu menyepakati untuk melakukan gencatan senjata secara nasional guna mempercepat dan memperluas pengiriman bantuan.
Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, mengatakan pemerintah Suriah memiliki kewajiban untuk memungkinkan dibukanya akses kepada siapa pun yang membutuhkan. Hal itu dibahas setelah adanya pembicaraan di Damaskus pada Selasa lalu. “Kewajiban ini akan diuji pada Rabu,” ujarnya.
Haq menyebutkan tujuh daerah tersebut antara lain Deir el-Zour di wilayah timur; Fua dan Kefraya di provinsi Idlib; dan Madaya, Zabadani, Kafr Batna, serta Muadhamiya di pedesaan Damaskus.
Sebelumnya, Rusia dengan tegas menolak tuduhan kejahatan perangnya karena melakukan pengeboman sebuah rumah sakit di Suriah. Turki menuding Rusia atas serangkaian serangan tersebut. Diduga, roket dikirimkan ke beberapa rumah sakit dan sekolah hingga menewaskan sekitar 50 orang.
Namun juru bicara Rusia, Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan kepada BBC, Rusia hanya akan menerima satu-satunya tudingan maupun pembuktian dari otoritas Suriah.
BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat
2 hari lalu
BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat
Bencana banjir lahar dingin yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) tidak hanya menimbulkan kerugian material yang signifikan, tetapi juga membawa duka mendalam dengan adanya korban jiwa.