Pasukan khusus melakukan infiltrasi ke daerah yang dikuasi musuh saat simulasi pengamanan Ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi, 17 September 2015. Tekad ISIS untuk menghancurkan keluarga kerajaan yang bersekutu dengan AS, telah menimbulkan keprihatinan akan adanya ancaman terhadap ibadah haji tahunan umat Muslim akhir bulan ini. REUTERS/Ahmad Masood
TEMPO.CO, Riyadh -Pasukan bersenjata dari sedikitnya 20 negara berkumpul di wilayah utara Arab Saudi hari Minggu, 14 Februari 2016 untuk melakukan latihan militer gabungan.
Latihan militer gabungan yang digagas Arab Saudi dengan melibatkan negara-negara sekutunya itu diklaim sebagai yang terpenting dan terbesar dalam sejarah dengan artian besarnya jumlah negara yang ikut dan senjata yang digunakan.
Seperti dikutip dari al Arabiya, Minggu, 14 Februari 2016, latihan militer bersama yang diberi nama "Petir dari Utara" melibatkan pasukan angkatan udara, darat, dan laut dari 20 negara dipimpin Arab Saudi.
"Bersatu menghadapi semua tantangan dan mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," ujar kantor berita resmi Arab Saudi, SPA mengutip pernyatan pejabat di Riyadh.
Namun belum ada penjelasan resmi kapan latihan militer gabungan 20 negara itu dimulai dan untuk berapa lama.
Arab Saudi saat ini gencar melakukan kampanye militer untuk menentang milisi di selatan Yaman yang dituding didukung oleh Iran. Selain itu, Arab Saudi yang juga sekutu Amerika Serikat bertujuan memberangus ISIS di Suriah.
Dari 20 negara yang ikut dalam latihan militer bersama pimpinan Arab Saudi, termasuk Chad, Mesir, Yordania, Malaysia, Maroko, Pakistan, Senegal, dan Tunisia.
Selain latihan militer, negara-negara yang menjadi aliansi Riyadh akan saling berbagi informasi intelijen termasuk pengerahan pasukan jika diperlukan.