Korea Utara Kembali Aktifkan Pembangkit Plutonium  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 04:46 WIB

Pembelot Korea Utara, melepaskan balon yang membawa selebaran propaganda mencela uji nuklir Korea Utara, dekat Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paju, Korea Selatan (3/5). Pembelot tersebut adalah warga Korut yang kini tinggal di Korsel karena tak tahan dengan sistem Komunis Korut. (Chung Sung-Jun/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, James Clapper mengatakan, Korea Utara telah mengaktifkan kembali pembangkit plutonium yang dapat menyediaka bahan bakar bagi senjata nuklir. Menurutnya, Pyongyang telah mengambil langkah untuk membuat sistem peluru kendali balistik antar benua.

"Kajian lanjutan kami menyatakan Korea Utara telah mengoperasikan pembangkit pada waktu yang cukup, sehingga negara itu bisa mendapatkan kembali plutonium dari bahan bakar yang dipakai pembangkit dalam waktu beberapa minggu atau bulan," kata Clapper seperti dilansir BBC, Selasa 9 Februari 2016.

Pengaktifan plutonium dilakukan Korea Utara setelah Korut meluncurkan roket jarak jauhnya beberapa hari lalu. Peluncuran roket jarak jauh tersebut sendiri menurut sejumlah pihak merupakan sebuah uji coba teknologi peluru kendali yang dilarang.

Sebelumnya, Peluncuran roket jarak jauh Korea Utara dianggap sebagai pelanggaran oleh Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengecam peluncuran roket jarak jauh oleh Korea Utara.

Baca: Suriah dan Rusia Dituding Pakai Bom Curah Hadapi Pemberontak

Dalam sidang darurat di New York pada Ahad (07/02), Presiden Dewan Keamanan PBB Rafael Ramirez Carreno, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Venezuela, mengatakan Dewan Keamanan PBB akan mengadopsi resolusi untuk memberlakukan sanksi kepada Korea Utara. Sanksi tersebut, Carreno, rencananya akan dijatuhkan sebagai tanggapan atas tindakan Korea Utara yang dikatakan sebagai pelanggaran berbahaya dan serius.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Samantha Power, mengatakan resolusi baru terkait hukuman yang dijatuhkan kepada Korea Utara ini harus mencakup langkah-langkah tegas. Lebih lanjut ia menyerukan Cina sebagai sekutu dekat Korea Utara untuk mendukung resolusi baru.

"Kami menaruh harapan kepada Cina, seperti seluruh anggota Dewan Keamanan, akan melihat ancaman besar bagi kawasan dan keamanan serta perdamaian internasional, memandang pentingnya mengadopsi langkah-langkah keras yang belum pernah ditempuh sebelumnya, membuat gebrakan baru di sini, melebihi ekspektasi Kim Jong-un," kata Power.

Korea Utara mengatakan peluncuran roket jarak jauh berhasil menempatkan satelit di orbit.

BBC | INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

5 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

7 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

12 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

14 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

18 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

21 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

30 hari lalu

Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Baca Selengkapnya