Topi Kampanye Trump Jadi Kontroversi  

Reporter

Senin, 1 Februari 2016 15:43 WIB

Salah satu kru membetulkan tatanan rambut calon Presiden AS, Donald Trump saat sesi pemotretan dengan Majalah TIME, 10 Desember 2015. Dalam sesi pemotretan tersebut Trump berkali-kali mendapat serangan dari burung elang yang berpose bersamanya dan membuat tatanan rambut kandidat dari Partai Republik itu menjadi berantakan. REUTERS/TIME Magazine

TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendapat sorotan media Amerika karena biaya topi yang dinilai terlalu besar. Topi itu juga diproduksi imigran Latin, yang selama ini ditolak Trump dalam kampanyenya.

Dalam laporan keuangan kampanye yang dilaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC), diketahui Trump menghabiskan dana kampanye sebesar US$ 10,8 juta atau sekitar Rp 147 miliar. Dari jumlah itu, diketahui sebesar US$ 900 ribu digunakan untuk memproduksi pernak-pernik kampanye. Dan dari jumlah itu, US$ 326 ribu (sekitar Rp 4,5 miliar) digunakan untuk membuat topi pada kuarter terakhir 2015.

Topi resmi yang dikeluarkan tim kampanye Trump bertulisan “Make America Great Again”. Topi tersebut kerap digunakan Trump dalam setiap kesempatan tampil berkampanye. Topi itu dijual seharga US$ 25 per buah (sekitar Rp 340 ribu). Topi itu kini menjadi bahan perbincangan hangat di Amerika.

Pasalnya, topi-topi itu diproduksi sebuah perusahaan bernama Cali-Fame, di Carson, California, yang sebagian besar pekerjanya adalah keturunan imigran Latin. Hal ini dinilai bertolak belakang dengan kampanye Trump yang tak menghendaki imigran dan bahkan berencana membangun tembok sepanjang perbatasan dengan Meksiko.

Presiden Cali-Fame Brian Kennedy mengatakan perusahaannya memiliki 80 persen pekerja yang merupakan keturunan Latin. "Saya katakan kepada mereka, 'Kita tidak berpolitik, kita di sini untuk bekerja'," ujarnya.

Pesanan pembuatan topi Trump itu juga membuat buruh-buruh Cali-Fame bergejolak. "Ketika kami mendapat orderan itu, saya mengatakan kepada diri sendiri, 'Tunggu saja sampai dia tahu siapa yang membuat topi-topi ini. Kami adalah keturunan Latin'," kata salah seorang buruh Cali-Fame, Yolanda Melendrez.

TITO SIANIPAR | THE GUARDIAN

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

6 menit lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

51 menit lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

5 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

6 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

19 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

20 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

20 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

21 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

22 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya