Kelompok Neo-Nazi Ancam Imigran di Inggris dan Swedia  

Reporter

Minggu, 31 Januari 2016 17:52 WIB

Demonstran memberikan hormat Nazi saat melakukan aksi anti imigran di Inggris. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Dover - Kelompok antiimigran dengan membawa simbol-simbol fasis Nazi bentrok dengan kelompok antifasis di Kota Dover, Kent, Inggris.

Bentrokan terjadi setelah kelompok antiimigran yang merupakan gabungan kelompok-kelompok neo-Nazi merangsek barisan polisi yang membentengi kedua kelompok pada Sabtu, 30 Januari 2016.

Kelompok antifasis memang sengaja berkunjung ke kota itu untuk melakukan aksi damai atas menguatnya penolakan terhadap pengungsi atau imigran yang disuarakan oleh kelompok neo-Nazi itu.

Kota Dover pun berubah jadi arena perang. Benda-benda seperti senjata api, swastika (simbol Nazi), pisau, palu, batu bata, dan balok kayu mewarnai bentrok berdarah tersebut.

Foto aksi demo yang dipublikasikan Daily Mail menunjukkan beberapa bendera kelompok pendukung Nazi termasuk slogan-slogan Nazi dibawa oleh kelompok antiimigran itu. Termasuk foto dua demonstran yang sedang memberikan hormat ala era Hitler di hadapan polisi negara bagian Kent.

Di akun Facebook milik National Front, penyelenggara aksi demo kelompok antiimigran, mengunggah tulisan, "Usaha yang sangat baik dan terima kasih kepada semua nasionalis kulit putih yang hadir di Dover hari ini untuk menyelamatkan negara kita dari invasi. Hormat kepada semua pengunjung."

Sejumlah orang terluka dari kedua kelompok. Darah bercucuran dari tubuh sejumlah demonstran. Beberapa mobil rusak terkena lemparan dan coretan swastika.

"Mungkin ini aksi protes yang paling keras yang pernah terjadi, begitu banyak terjadi kontak fisik," kata Vyara Gylsen, peserta demo dari kelompok antifasis.

Sekitar 20 orang terluka dalam bentrokan itu. Polisi menemukan 20 senjata api, pisau, palu, dan batu bata.

Bangkitnya kelompok neo-Nazi tak hanya terjadi di Inggris. Sehari sebelumnya, segerombolan pria bertopeng dan mengenakan bandana di lengan mereka mengejar anak-anak muda imigran di stasiun kereta utama di Stockhlom, Swedia, pada Jumat malam, 29 Januari 2016.

Mereka mengancam anak-anak muda imigran Afrika utara yang hidup di jalanan. Mereka juga membawa poster antiimigran yang berisikan ancaman untuk menghabisi para pendatang.

Polisi segera mengejar para penyebar ancaman kepada para imigran. Polisi menangkap beberapa orang di antara kelompok antiimigran itu.

Swedia baru saja mengumumkan pemulangan sekitar 80 ribu imigran yang masuk ke negara itu. Swedia yang berpenduduk hampir 10 juta jiwa, merupakan salah satu tujuan utama para pengungsi dari Suriah dan Irak yang datang ke Eropa. Tahun lalu, Swedia menerima 163 ribu pengungsi sesuai dengan kebijakan negara itu yang membuka diri bagi imigran.

GUARDIAN | DW.COM | DAILY MAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

6 Oktober 2022

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya dan memiliki harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Baca Selengkapnya

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

13 September 2022

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

Raja baru Inggris Raya memilih nama Raja Charles III dan tak mengubahnya. Padahal, sejarah mencatat dua Raja Charles sebelumnya punya reputasi kelam.

Baca Selengkapnya