TEMPO.CO, Jakarta - Seorang penyusup menembak mati 10 polisi di Provinsi Uruzgan, Afghanistan, Selasa pagi. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
"Polisi yang memiliki hubungan dengan militan bersenjata pertama meracuni rekan-rekannya dan menembak mereka semua di sebuah pos pemeriksaan," kata Dost Mohammad Nayab, juru bicara Gubernur Uruzgan, kepada kantor berita DPA.
Senjata dan amunisi hilang dari pos pemeriksaan dan sebuah kendaraan polisi dibakar setelah serangan tersebut. Polisi menuju pos pemeriksaan pada Selasa dan memukul mundur serangan Taliban. “Tidak ada korban setelah itu,” kata Nayab.
Perubahan perlawanan senjata tentara Afghanistan terhadap pasukan internasional NATO telah menjadi masalah besar selama bertahun-tahun. Pembunuhan mengakibatkan ketidakpercayaan antara pasukan lokal dan asing.
Insiden tersebut telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Sampai pada akhirnya dua anggota militer AS tewas pada bulan Agustus tahun lalu ketika seorang tentara Afghanistan melepaskan tembakan di Provinsi Helmand Selatan.