Taliban Serang Kru Televisi di Afganistan, Dunia Marah

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 22:15 WIB

Sejumlah pemuda Afganistan bermain musik dan menikmati secangkir teh saat piknik di era 1960an. Rezim Taliban menguasai Afganistan sejak tahun 1994 hingga 2001. Dailymail.co.uk/Dr Bill Podlich

TEMPO.CO, Kabul - Serangan mematikan dilakukan Taliban terhadap sebuah bus yang membawa awak televisi menuai banjir kutukan dari seluruh penjuru dunia, Kamis, 21 Januari 2016. "Serangan itu membungkam kekebasan berbicara," ucap sejumlah aktivis.

Sebuah bom bunuh diri menghantam minibus yang sedang mengangkut karyawan dari Tolo TV, dimiliki oleh perusahaan swasta Moby Group, kelompok media terbesar di Afganistan. Akibat serangan tersebut, sedikitnya tujuh orang tewas dan 25 korban lainnya cedera.

Sejumlah saksi mata mengatakan, moda angkutan darat itu dihantam setelah melintas di depan kantor kedutaan besar Rusia. "Insiden ini memicu spekulasi bahwa sasaran ledakan bom adalah misi diplomatik asing."

Namun, Taliban cepat memberikan pernyataan bahwa mereka bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Tolo TV, menurut Taliban sebagai agen mata-mata. Dalam sebuah pernyataan, Taliban mengatakan, kendaraan angkutan tersebut seringkali digunakan untuk memata-matai.

Tolo adalah stasiun televisi paling populer di Afganistan. Lembaga siar pandang ini menyediakan tontotan kepada pemirsa berbagai mata acara antara lain gabungan berita dan hiburan, peristiwa manca negara, talk shows, opera sabun, dan hiburan lainnya. Adapun Moby Group bermarkas di Dubai dan pada 2012, kelompok Rupert Murdoch membeli sebagian kecil saham perusahaan.

Taliban pernah mengancam Tolo pada Oktober 2015 menyusul siaran televisi ini mengenai aktivitas pemberontak di sebelah utara Kunduz, kota yang berhasil dikuasai oleh Taliban selama tiga hari sejak September 2015. Taliban berpendapat, laporan tersebut tidak akurat.

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch dalam keterangannya kepada media, Kamis, 21 Januari 2016, mengatkan, serangan terhadap Tolo TV adalah sebuah upaya membungkam kebebasan yang masih rapu di Afganistan.

Abdul Mujeeb Khalvatgar, direktur Eksekutif Independent Nai Supporting Open Media, organisasi non-pemerintah, menyatakan serbuan terhadap Tolo "Tidak hanya menyasar media tersebut melainkan juga nilai-nila sosial, khusunya terhadap hak asasi dan mastyarakat sipil."

Dia mengatakan, para jurnali yang menjadikan Kabul sebagai basis pertemuan pada Kamis, 21 Januari 2016, memutuskan untuk tidak akan meliput segala kegiatan Taliban.

Selain akitivis dan media, aksi Taliban itu dikecam oleh Menteri Pertahanan Masoom Stanekzai. Dia menyebut serangan itu sebagai sesuatu yang menyayat hati. Sedangkan utusan Persetikatan Bangsa-Bangsa di Afganistan meminta para pemberontak tidak menyerang media.

ABC NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya