Khamenei Kecam Serangan ke Kedubes Arab Saudi  

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 14:48 WIB

Sejumlah massa melakukan aksi unjuk rasa di Kedubes Arab Saudi di Tehran, Iran, 2 Januari 2016. Para pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan untuk memprotes eksekusi mati ulama Syiah, Nimr al-Nimr oleh pemerintah Arab Saudi atas tuduhan terorisme. REUTERS

TEMPO.CO, Teheran - Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam serangan terhadap kantor kedutaan besar Arab Saudi di Teheran, awal bulan ini. "Aksi itu benar-benar buruk," ucapnya, Rabu, 20 Januari 2016.

Pernyataan keras Khamenei itu disampaikan melalui situs pribadinya. Di laman tersebut, Khamenei juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pengawal Revolusi yang menahan sekelompok angkatan laut Amerika Serikat di perairan Teluk pekan lalu. "Mereka telah melaksanakan tugas dengan benar."

Kedutaan Arab Saudi di Teheran diserbu massa pada 3 Januari 2016 setelah pihak Kerajaan menghukum mati ulama Syiah, Nimr al-Nimr, pada 2 Januari 2016. Selain al-Nimr, Saudi mengeksekusi 46 tahanan lainnya karena dianggap melakukan kerusuhan di negeri minyak tersebut.

Akibat serbuan massa tersebut, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran disusul pengusiran para diplomat Iran dalam waktu 72 jam. Langkah Saudi tidak sendirian dalam menyikapi kemarahan warga Iran.

Sejumlah negara Teluk setali tiga uang dengan Saudi. Mesir mengambil sikap yang sama, termasuk Somalia, negara di Afrika yang mendapatkan janji bantuan keuangan jika memutuskan hubungan diplomatik dengan Teheran. Adapun Kuwait dan Qatar bersikap lebih moderat, kedua negara itu hanya memanggil pulang duta besarnya.

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya