TEMPO Interaktif, Damaskus: Duta Besar dan seluruh staf Kedutaan Denmark di Syria untuk sementara waktu ditarik dari Damaskus. Menteri Luar Negeri Denmark mengambil kebijakan tersebut karena Syria tidak berani memberikan jaminan keselamatan bagi para diplomatnya. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Denmark mengatakan, seluruh urusan mereka di Syria akan ditangani kedutaan Jerman di Damaskus dan kedutaan Denmark di Amman, Yordania. Hubungan Denmark dan Syria semakin tegang sejak sepekan silam ketika gelombang demonstrasi melanda kedutaan mereka di Damaskus. Para demonstran memprotes pemuatan kartun Nabi Muhammad. "Diplomat Denmark meninggalkan Syria karena pemerintah Syria tidak mampu meningkatkan keamaan sesuai standar yang kami minta," kata Menteri Luar Negeri dalam pernyataannya. Kisah ini bermula ketika Sabtu (4/2) silam, ratusan demonstran di Damaskus mendatangi kantor kedutaan Denmark. Mereka merusak bangunan kedutaan setelah sebelumnya menghujani dengan batu. Dari situ, kemudian rombongan menuju ke kedutaan Norwegia. Akibat gelombang protes yang mengarah pada kekerasan, Pemerintah Copenhagen menyerukan warganya untuk segera meninggalkan Syria. Bersama pemerintah Norwegia, mereka mengutuk Syria karena gagal menyetop serangan ke kedutaan mereka.Tak lama kemudian, pemerintah Amerika Serikat menyampaikan kritik terhadap Syria. Amerika menuding demonstrasi yang disertai perusakan kantor diplomatik itu termasuk kategori "tak termaafkan". Padahal sehari setelah serangan, Kementerian Luar Negeri Syria langsung menyatakan permohonan maafnya. Hingga saat ini, Damaskus tak berkomentar apapun tentang penarikan misi diplomatik Denmark dari negerinya. BBC