Dewan Keamanan PBB Kutuk Keras Serangan Teroris di Jakarta  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 15 Januari 2016 14:38 WIB

Duta Besar RI untuk PBB merangkap Bahama, Jamaika, Guatemala dan Nikaragua, Desra Percaya. (Istimewa)

TEMPO.CO, New York – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York mengutuk keras serangan teroris di Jakarta, 14 Januari 2016. DK PBB juga mengapresiasi respons aparat keamanan Indonesia yang cepat dan berani dalam mengatasi serangan tersebut.

Perwakilan Tetap RI New York melakukan koordinasi secara intensif dengan negara-negara kunci di DK PBB guna memastikan agar pernyataan tersebut dikeluarkan secepatnya.

"Pengakuan tersebut merupakan penghargaan terhadap kerja keras aparat keamanan dan masyarakat Indonesia dalam menanggulangi ancaman terorisme," kata Duta Besar Desra Percaya, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat, 15 Januari 2016.

Pada hari yang sama, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum menyampaikan simpati dan belasungkawa, serta menyampaikan dukungan kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam mengatasi serangan teroris tersebut.

Pernyataan belasungkawa dan simpati serta dukungan yang sama juga disampaikan sejumlah negara sahabat melalui perwakilannya di New York.

Naskah lengkap pernyataan Dewan Keamanan PBB yang dikeluarkan hari ini, 15 Januari 2016, selengkapnya adalah sebagai berikut:

Para anggota Dewan Keamanan mengutuk keras serangan teroris di Jakarta, tanggal 14 Januari 2016, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 2 warga sipil, serta banyak lagi yang terluka, yang mana ISIS telah mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Para anggota Dewan Keamanan menyatakan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, kepada rakyat dan pemerintah Indonesia. Mereka berharap korban yang terluka agar segera pulih.

Para anggota Dewan Keamanan memberikan apresiasi tinggi terhadap respons yang cepat serta keberanian aparat keamanan Indonesia dalam menanggapi serangan ini.

Mengingat adanya peningkatan serangan teroris baru-baru ini di seluruh dunia, termasuk Kamerun, Turki, Pakistan, dan daerah lain, dan mengingat pernyataan pers Dewan Keamanan baru-baru ini, termasuk yang dikeluarkan pada serangan di Libya pada 7 Januari dan di Irak pada 11 Januari, para anggota Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan serius atas ancaman yang berkelanjutan terhadap perdamaian dan keamanan internasional oleh ISIS (Da'esh), Al-Qaeda, serta individu, kelompok, usaha, dan entitas yang terkait.

Para anggota Dewan Keamanan menggarisbawahi perlunya untuk membawa pelaku, perencana, pemodal, dan sponsor dari tindakan-tindakan tercela ini ke pengadilan.

Para anggota Dewan Keamanan menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut harus bertanggung jawab, dan mendesak semua negara, sesuai dengan kewajiban mereka di bawah hukum internasional dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan yang relevan, untuk bekerja sama secara aktif dengan semua otoritas terkait dalam hal ini.

Para anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan terorisme sebagai tindakan kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari motivasi mereka, di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun.

Para anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali perlunya semua Negara untuk memerangi dengan segala cara, sesuai dengan Piagam PBB dan kewajiban lainnya berdasarkan hukum internasional, termasuk hukum internasional hak asasi manusia, hukum pengungsi internasional, dan hukum kemanusiaan internasional, ancaman untuk perdamaian internasional, dan keamanan yang disebabkan oleh tindakan teroris.

Para anggota Dewan Keamanan menekankan perlunya mengambil tindakan untuk mencegah dan menekan pendanaan terorisme, organisasi teroris, dan teroris individu sesuai dengan resolusi 2199 tahun 2015 dan 2253 tahun 2015.

NATALIA SANTI


Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

8 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

10 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

11 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

12 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

12 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya