Arab Saudi Tahan Aktivis Perempuan  

Reporter

Rabu, 13 Januari 2016 12:42 WIB

Dua perempuan berbincang usai memberikan suara di pemilu perwakilan tingkat kota di Riyadh, Arab Saudi, 12 Desember 2015. Tidak hanya sebagai pemilih, dalam pemilu ini untuk pertama kalinya perempuan Arab Saudi dapat menjadi kandidat. REUTERS/Faisal Al Nasser

TEMPO.CO, Beirut - Kerajaan Arab Saudi menahan seorang aktivis hak asasi manusia pada Selasa, 12 Januari 2016. Upaya penahanan ini terkait dengan kebijaksanaan Saudi menekan perbedaan pendapat.

Aktivis yang ditahan itu adalah Samar Badawi, perempuan yang getol memperjuangkan pembebasan suaminya, Waleed Abu al-Khair, yang dijebloskan ke penjara selama 15 tahun terkait aktivitasnya sebagai pengritik pemerintah.

Samar juga bersaudara dengan Raef Badawi, blogger Saudi yang ditahan 10 tahun dan didenda sejumlah uang karena mengritik pemerintah terkait dengan agama di negeri itu melalui website. Meskipun lembaga internasional meminta dia dibebaskan, Badawi tetap mendekam di penjara.

Amnesty International, organisasi yang melaporkan penahanan Samar Badawi, mendesak otoritas Saudi menghormati hak asasi manusia.

Samar menghadapi masalah dengan pihak berwenang Saudi sekitar dua pekan setelah Saudi mengeksekusi 47 orang, termasuk ulama kenamaan Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr. Sementara itu, Raef Badawi dipenjara karena dituding menghina polisi. Namun kelompok hak asasi menyatakan dia ditahan lantaran berceramah berapi-api untuk menjatuhkan keluarga Kerajaan Saudi.

Samar Badawi sebenarnya tidak membela hal semacam itu. Dia menuntut hak-hak perempuan lebih besar di negara yang membatasi pernikahan, melakukan perjalanan ke luar negeri, dan mendapatkan perawatan kesehatan tanpa harus didampingi laki-laki muhrimnya.

Pada 2012, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memberikan penghargaan kepada Samar Samar sebagai perempuan internasional pemberani. Selanjutnya, ketika menjabat Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton menuturkan Samar adalah perempuan pertama yang menggugat wali hakimnya yang mencegahnya menikah dengan pria pilihannya. Dia juga menggugat pemerintah Saudi atas haknya memilih wali kota.

Pada 2014, Kerajaan Saudi melarang Samar pergi meninggalkan Saudi. “Dia ditahan Kerajaan pada Selasa, 12 Januari 2016, bersama putrinya yang berusia 2 tahun,” bunyi pernyataan Amnesty International.

Belum jelas benar alasan Samar Badawi ditahan dan tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dalam sebuah pesan tertulis, juru bicara Menteri Dalam Negeri, Mayor Jenderal Mansour Turki, menolak tudingan bahwa Samar Badawi ditahan. “Dia hanya dimintai keterangan di kantor polisi terkait dengan pertanyaan dari seorang jaksa,” tutur Mansour.

NEW YORK TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN




Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya