Iran Mengutuk Serangan ISIS ke Akademi Kepolisian Libya

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 19:48 WIB

Warga bersama petugas pemadam kebakaran memeriksa tempat ledakan dua bom di Homs, Suriah, 28 Desember 2015. ISIS mengklaim serangan tersebut dan mengatakan mereka meledakkan bom mobil bunuh diri. SANA via AP

TEMPO.CO, Teheran - Menteri Luar Negeri Iran mengutuk serangan terahadap Akademi Kepolisian Libya yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai lebih dari 200 korban lainnya pada kamis, 7 Januari 2016.

"Kami mengutuk keras serangan yagn mengakibatkan situasi keamanan di negara Afrika Utara itu kian buruk," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari kepada media, Kamis, 7 Januari 2016.

Pejabat Iran lainnya yang tak bersedia disebutkan namanya, menilai situasi keamanan di Libya mulai terpecahkan setelah dilakukan dialog berdasarkan kepentingan masing-masing di sana. "Republik Islam Iran selalu memperingatkan mengenai situasi negara bila dikuasai oleh kaum teroris," kata Menteri Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan.

Insiden mematikan berlangsung pada Kamis, 7 Januari 2016, ketika sebuah bom truk menghajar pusat pelatihan polisi di Kota Zliten, Libya, menewaskan setidaknya 60 orang. Kelompok bersenjata yang berafiliasi terhadap ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Libya berjuang menegakkan stabilitas keamanan sejak 2011 ketika diktator negara itu, Muammar Qadhafi, tumbang. Sejak itu, muncul kelompok-kelompok bersenjata di Libya yang saling bertikai berebut kekuasaan.

Pada Februari 2015, sebagian besar Kota Sirte di utara Libya jatuh ke tangan ISIS, kelompok bersenjata yang mendirikan kekuasaan di wilayah Irak dan Suriah.

PRESS TV | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya