Iran Tuding Arab Saudi Gempur Kedutaan Besarnya di Yaman

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 20:28 WIB

Keseluruhan bangunan pabrik minuman Coca-cola hancur berantakan akibat serangan udara Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 30 Desember 2015. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Teheran - Ketegangan Iran melawan Arab Saudi kian meningkat setelah Negeri Mullah itu menuding Riyadh menggempur kantor kedutaan besarnya di ibu kota Yaman, Sanaa, dengan serangan udara.

Menteri Luar Negeri Iran, Kamis, 7 Januari 2016, mengatakan, sejumlah jet tempur Saudi sengaja menggempur kedutaan Iran di Yaman dalam serangan udara menyebabkan staf cedera.

"Aksi ini disengaja oleh Arab Saudi. Serangan tersebut adalah pelanggaran konvensi internasional atas perlindungan misi diplomatik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hossein Jaber Ansari sebagaimana disampaikan melalui televisi pemerintah.

"Pemerintah Saudi bertanggung jawab atas berbagai kerusakan termasuk terhadap staf kami yang mengalami luka-luka," Ansari menambahkan.

Saudi - memimpin koalisi dalam pertempuran di Yaman- melalui juru bicara pasukan koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Asseri sebagaimana diwartakan Reuters, mengatakan, "Kami akan menyelidiki tudingan Iran."

Asseri menjelaskan, jet tempur pasukan koalisi melakukan serangan di Sanaa pada Rabu malam, 6 Januari 2015, waktu setempat, dengan sasaran misil peluncur yang digubakanoleh pejuang Houthi melawan Arab Saudi. "Haouthi menggunakan berbagai fasilitas umum termasuk kantor kedutaan besar yang ditinggalkan pemiliknya."

Jnderal bintang satu ini menambahkan, pasukan koalisi meminta kepada seluruh negara menyampaikan koordinat letak kedutaan masing-masing. "Apa yang disampaikan oleh Houthi sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan."

Ketegangan antara negara pemegang kekuatan di kawasan regional itu meningkat ditambah dengan keterlibatan kedua negara dalam perang di Yaman.

Pada Ahad, 3 Januari 2016, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah kantor kedutaannya di Teheran diserang oleh para demonstran. Unjuk rasa ituberlangsung menyusul ketidaksukaan Iran atas hukuman mati Kerajaan terhadap ulam Syiah Nimr al-Nimr bersama 46 orang -hampir seluruhnya kaum Sunni- lainnya yang didakwa terlibat dalam terorisme.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya