Tes Bom Nuklir, Korea Utara Terancam Sanksi PBB  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 7 Januari 2016 12:42 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyaksikan peluncuran roket ganda di sub-units wanita KPA Unit 851 pada 24 April 2014. Pernyataan Korea Utara, bahwa mereka berhasil melakukan uji ledakan nuklir hidrogen menuai kecaman dari negara sahabat dan musuh. REUTERS/KCNA/Files

TEMPO.CO, New York - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setuju menghukum Korea Utara setelah Pyongyang mengumumkan keberhasilannya melakukan tes bom hidrogen.

Dengan dukungan Cina, negara sekutu utama Pyongyang selama ini, 15 anggota Dewan Keamanan mengutuk keras tes bom hidrogen terbaru Korea Utara itu sekaligus membutuhkan PBB membuat resolusi baru untuk memperkuat tindakan pada masa depan. Diplomat Amerika Serikat menegaskan negosiasi sedang dilakukan untuk memperkuat beberapa hal terkait dengan pembatasan untuk dilaksanakan terhadap Korea Utara sejak tes pertama nuklirnya pada 2006.

Pengumuman Pyongyang tentang tes itu menyeret kecaman komunitas internasional, termasuk Cina dan Washington. Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menggambarkan tindakan terbaru tetangganya itu sebagai “provokasi maut” dan meminta reaksi balik yang lebih keras terhadap Korea Utara.

"Saya menuntut DPRK (Korea Utara) menangguhkan semua kegiatan nuklirnya," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon seperti dilansir Guardian pada 6 Januari 2016.

Namun tidak ada tindakan konkret yang disepakati pada pertemuan dewan keamanan yang berlangsung di New York tersebut. Hanya ancaman tindakan yang akan dilakukan.

Elbio Rosselli, Duta Besar Uruguay untuk PBB, yang bertindak sebagai presiden dewan keamanan bulan ini, menyatakan niat dewan keamanan untuk mengambil "langkah-langkah signifikan lebih lanjut" jika Pyongyang melanggar serangkaian resolusi PBB dengan menguji perangkat atom.

"Sejalan dengan komitmen bersama, para anggota dewan keamanan akan mulai bekerja untuk menetapkan langkah-langkah resolusi dewan keamanan baru," ujar Rosselli. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, tapi diplomat menyarankan sanksi adalah salah satu pilihan yang dipertimbangkan.

Tiga tes nuklir Korea Utara sebelumnya pada 2006, 2009, dan 2013 memicu sanksi PBB. Saat ini terdapat total 20 entitas dan 12 individu yang ada pada sanksi daftar hitam PBB.

Getaran mirip gempa yang berpusat di Punggye-ri, yang telah digunakan dalam tes nuklir sebelumnya, dirasakan pada Selasa. Getaran ini berkekuatan 5,1, mirip dengan tes 2013, yang diperkirakan disebabkan perangkat fisi atom dengan hasil ledakan 5-10 kiloton.

GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

11 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

16 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

18 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya