ISIS Lansir Video Teror, Ancam PM Inggris David Cameron

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 13:24 WIB

Dalam video tersebut, terdapat seorang algojo ISIS yang menjelek-jelekan PM Inggris, David Cameron. Pria bertopeng ini berbicara dalam bahasa Inggris. AP/Militan Video

TEMPO.CO, LONDON – Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga merilis video berisi ancaman pembunuhan lima sandera yang dituding sebagai mata-mata Inggris. Seorang anggota ISIS bersama seorang anak berbahasa Inggris mengirimkan ancaman itu ke Perdana Menteri Inggris David Cameron.

Dikutip dari The Guardian, video berdurasi sebelas menit itu pertama kali dirilis media sayap ISIS dan diterbitkan Guardian pada Minggu, 3 Januari 2016. Seorang pria yang mengenakan topeng melakukan ancaman serangan di Inggris. Dia melakukan ancaman itu dengan aksen Inggris.

Setelah mengancam David Cameron, video kemudian mempertontonkan pembunuhan lima sandera. Para sandera diduga mengaku setelah menyelesaikan misi pengintaian yang disetujui pemerintah Inggris.



Sejauh ini belum ada pihak yang merasa bertanggung jawab atas kemunculan video tersebut. Dalam video itu, diakhiri cuplikan anak-anak berseragam ala militer. Dia memperingatkan pemerintah Inggris dengan bahasa Inggris. “Kami akan pergi membunuh orang kafir di sana.”

ISIS diduga dengan sengaja menampilkan anggotanya, Mohammed Emwazi. Pria yang juga dikenal sebagai Jihad John itu berulang kali mengarahkan pistol ke kamera. Dia juga membeberkan tentang serangan yang dilakukan pemerintah Inggris di Suriah.



Tak menunggu waktu lama, pada Minggu, badan keamanan Inggris melakukan perburuan. Mereka ingin memastikan seorang warganya terekam dalam video tersebut. Sejumlah pakar melihat pemerintah Inggris dapat menganalisis warganya melalui suara dan memantau obrolan di Twitter maupun media sosial lain.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan video itu adalah bentuk propaganda yang menggunakan nama lain untuk kelompok teror. Pemerintah Inggris sejauh ini sedang memeriksa isinya. Sebuah sumber FCO mengatakan kemungkinan ISIS mencoba untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya baru-baru ini di Irak.

Sejauh ini, sekitar 800 warga Inggris tercatat telah pergi untuk berperang di Suriah dan Irak. Di antaranya 400 telah kembali ke Inggris. Sementara 50-100 warga Inggris diperkirakan telah meninggal di sana. Sisanya, sedikitnya 300 warga masih aktif menjadi anggota ISIS di Suriah dan Irak.

THE GUARDIAN | AVIT HIDAYAT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya