Misteri Raibnya Lee Boo, Staf Penerbit Buku Skandal Cina  

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 05:19 WIB

Pendemo Pro-demokrasi membawa foto pemegang saham Causeway Bay Books, Lee Bo (kanan) dalam aksi protes menuntut investivigasi atas hilangnya sejumlah staf penerbit buku yang kritis terhadap pemerintah di Hong Kong, Cina, 3 Januari 2016. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong - Politikus prodemokrasi Hong Kong mendesak pemerintah menyelidiki hilangnya sejumlah anggota staf penerbit buku-buku yang kritis terhadap pemerintah komunis Cina.

Politikus Albert Ho mengatakan terkejut dan ngeri atas hilangnya Lee Boo, pemimpin redaksi Mighty Current. Empat anggota staf lain perusahaan itu hilang sejak Oktober tahun lalu.

Adapun Lee hilang sejak Rabu sore lalu. Dia terakhir kali terlihat meninggalkan gudang perusahaan. Belum ada konfirmasi resmi tentang status lima orang itu, tapi Ho yakin penghilangan mereka terkait dengan buku-buku yang diterbitkan perusahaan.

"Dari informasi seputar menghilangnya Lee Boo dan rekan-rekannya sebelumnya, kami punya alasan kuat untuk meyakini kemungkinan Lee Boo diculik lalu diselundupkan kembali ke daratan utama untuk penyelidikan politik," kata Ho seperti dilaporkan Associated Press, kemarin.

Wakil Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berusaha meyakinkan publik. "Pemerintah Hong Kong peduli akan keberadaan rakyatnya. Polisi tengah menyelidiki kasus ini," katanya seperti dilaporkan Channel News Asia, kemarin.

Perusahaan penerbitan Mighty Current bersama toko buku Causeway Bay terkenal dengan judul-judul berbau gosip soal skandal politik Cina dan isu-isu sensitif lainnya yang populer di kalangan wisatawan dari Cina daratan.

Lee, 65 tahun, merupakan salah satu pemilik saham utama perusahaan tersebut. Seorang pemilik perusahaan lainnya, Gui Minhai, juga dilaporkan hilang bersama tiga anggota staf sejak tahun lalu.

Gui Minhai, yang berkewarganegaraan Swedia, tidak kembali dari liburannya di Thailand pada Oktober lalu. General Manager Mighty Current Lui Bo serta manajer toko buku Lam Wing-ke, serta seorang anggota stafnya, Cheung Jiping, juga hilang dari Cina selatan, Oktober lalu.

Buku-buku terbitan Mighty Current dilarang dijual di daratan utama Cina, tapi tersedia di Hong Kong. Namun hilangnya lima orang itu meningkatkan kekhawatiran akan kuatnya cengkeraman Beijing di wilayah bekas koloni Inggris itu.

Istri Lee, Sophie Choi, dalam wawancara dengan stasiun televisi Hong Kong, Cable TV, mengatakan, pada malam Lee menghilang, suaminya itu menelepon. "Dia bilang tidak akan pulang dalam waktu dekat dan sedang membantu sebuah penyelidikan," kata Choi.

Tidak jelas penyelidikan yang dimaksud Lee. Istrinya sempat bertanya apakah hal itu terkait dengan kasus sebelumnya. "Dia mengatakan 'ya', berhubungan dengan kasus hilangnya beberapa orang lain," kata Choi seperti dikutip Channel News Asia, kemarin.

Nomor telepon yang dimaksud berasal dari Shenzhen, kota di daratan utama yang bersebelahan dengan Hong Kong.

ASSOCIATED PRESS | CHANNEL NEWS ASIA | NATALIA SANTI

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

11 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

14 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

18 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

20 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

22 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

24 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

32 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

35 hari lalu

5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.

Baca Selengkapnya