Pesan Tahun Baru, Kim Jong-un: Saya Siap Berperang!

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 2 Januari 2016 05:29 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (tengah), tertawa dalam kunjungannya ke peternakan ikan lele Samchon dalam foto yang dirilis agensi berita Korut (KCNA), di Pyongyang, 16 Desember 2015. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dirinya siap berperang. Pernyataan itu ia sampaikan dalam pesan Tahun Baru kepada dunia. Komentar Tahun Baru dari Jong-un yang disiarkan di televisi nasional Korea Utara membuat sebagian besar publik terjebak pesan propaganda masa lalu.

Jong-un menghindari ancaman yang datang akibat kepemilikan senjata nuklir negaranya dan ambisi rudal jarak jauh. "Namun, ia mengatakan siap untuk berperang jika diprovokasi oleh invasif pihak luar," seperti yang dilaporkan laman inggris, Metro,Co.Uk, Jumat, 1 Januari 2015.

Kata-kata yang diucapkan Jong-un dalam tayangan televisi tersebut, menurut laman Metro, kemungkinan akan diteliti lebih dalam oleh para analis untuk memastikan makna dari ucapannya tersebut terkait niat berperang di masa mendatang.

Korea Utara memiliki kebijakan pemerintahan serta tujuan kebijakannya yang menganggap negara Demokrasi Korea Selatan dan para sekutunya, termasuk Amerika Serikat, sebagai musuh-musuhnya. Jong-un bercita-cita bisa mengirimkan rudal jarak jauh dengan daya ledak nuklir ke daratan Amerika.

Jong-un memang tidak secara langsung menawarkan diri berdialog dengan Seoul dan Washington, namun ia mengatakan bersedia jika siapapun ingin mengajaknya berbicara serius tentang rekonsiliasi dan perdamaian di Semenanjung Korea. Ia bersumpah akan berjuang terus meningkatkan ekonomi Korea Utara.

Para analis mengatakan, mungkin Kim ingin mendorong prestasi diplomatik dan ekonomi yang nyata sebelum Konvensi Partai Buruh pada Mei. Partai buruh merupakan partai pertama sejak 1980, ketika ia secara luas diperkirakan mengumumkan kebijakan negara dan menggoyang elit politik negara untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Beberapa analis telah memprediksi bahwa Jong-un akan menghindari pernyataan terlalu provokatif dalam pesan Tahun Barunya. Pasalnya Korea Utara ingin memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan dan juga Cina. Hal tersebut penting untuk peningkatan ekonomi dan strategi Korea Utara.

Hubungan antara Korea Utara dan Cina menjadi dingin sejak Jong-un mengambil alih kekuasaan pada 2011. Namun, Cina tampaknya mengambil langkah menuju memperbaiki hubungan lebih dahulu dengan mengirimkan seorang pejabat senior dalam parade militer di Pyongyang pada bulan Oktober.

Persaingan dua Korea menunjukkan kemajuan beragam dalam upaya rekonsiliasi setelah mereka menjauh dari posisi militer pada Agustus. Langkah ini dipicu ledakan ranjau darat yang menyebabkan dua tentara Korea Selatan cacat. Seoul menyalahkan Pyongyang atas cacatnya tentara mereka.

METRO. CO.UK | INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

11 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

11 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

13 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

16 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

18 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya