Menlu Retno: Diplomat Harus Siap Evakuasi dan Repatriasi WNI

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 30 Desember 2015 22:16 WIB

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo, Palmerah Jakarta, 30 Desember 2015. Kunjungan Retno Marsudi tersebut untuk berbincang santai dan silaturahmi kepada wartawan Tempo. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan diplomat Indonesia harus siap menghadapi kondisi darurat, seperti repatriasi dan evakuasi warga negara. Dinamika politik global membuat keterampilan evakuasi dan repatriasi tersebut harus dikuasai oleh para diplomat. “Hal ini tidak terbayangkan saat saya pertama kali terjun ke dunia diplomasi pada 30 tahun silam,” kata Retno dalam kunjungannya ke Tempo, 30 Desember 2015.

Repatriasi dan evakuasi warga negara, menurut Retno, menjadi catatan penting Kementerian Luar Negeri selama 2015. Salah satu proses evakuasi yang paling berkesan bagi Retno adalah saat Kemenlu berupaya menyelamatkan sekitar 2.000-an WNI keluar dari Yaman. Dia mengisahkan betapa sulitnya membawa warga negara Indonesia keluar dari wilayah konflik di Yaman, terutama di jalur selatan. “Aku ke mana-mana membawa peta sambil berkoordinasi dengan teman-teman di Yaman,” ujar dia.

Segala upaya dilakukan termasuk menggunakan panduan teknologi untuk menghitung kapan WNI bisa bergerak keluar Yaman. “Kami sempat beberapa kali gagal. Namun dengan panduan teknologi, saya bisa melihat dalam hitungan real time, mereka bisa bergerak, tidak macet, lalu mundur lagi,” tutur dia mengenang masa-masa itu.

Proses evakuasi menegangkan itu berhasil memulangkan sebanyak 2.239 WNI dari Yaman. Bersama rombongan tersebut, Indonesia juga merepatriasi sekitar 177 warga negara asing. Selain dari daerah konflik, Kementerian Luar Negeri telah memulangkan lebih dari 93 ribu tenaga kerja Indonesia bermasalah di luar negeri selama 2015.

Pengalaman-pengalaman kejadian tidak terduga itu membuat Kementerian Luar Negeri membangun sebuah sistem, standar operasional dalam repatriasi WNI. “Kita memiliki 15 SOP yang di-ISO-kan sampai terbentuk sebuah sistem, sehingga jika terjadi repatriasi ada standarnya,” kata Retno.

Tahun depan, menurut Retno, kebijakan luar negeri akan melanjutkan rencana yang telah ada. Sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo, Kementerian Luar Negeri telah menetapkan prioritas menjaga kedaulatan Indonesia, meningkatkan perlindungan warga negara dan badan hukum Indonesia, serta meningkatkan diplomasi ekonomi.

Terkait dengan kedaulatan, terutama perbatasan, Menlu Retno menyatakan sebanyak 23 negosiasi yang selama ini “tidur” diaktifkan kembali. “Itu berarti hampir satu bulan dua kali negosiasi,” kata Retno. Adapun isu-isu internasional yang menjadi modalitas kebijakan luar negeri Indonesia, seperti isu demokrasi, Islam, kontra-terorisme, dan pasukan perdamaian, akan terus dikuatkan.


NATALIA SANTI | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

6 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

10 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

18 hari lalu

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

20 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

20 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel, Retno Marsudi Telepon Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian

22 hari lalu

Serangan Iran ke Israel, Retno Marsudi Telepon Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian

Retno Marsudi mendorong upaya deeskalasi konflik Iran-Israel di Timur Tengah. Salah satunya menelepon Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Hongaria Yakin Ketegangan dalam Konflik Iran-Israel Bisa Dihindari

22 hari lalu

Menteri Luar Negeri Hongaria Yakin Ketegangan dalam Konflik Iran-Israel Bisa Dihindari

Menteri Luar Negeri Hongaria mengatakan Budapest mengutuk keras serangan rudal Iran ke Israel karena hal ini bisa mengancam naiknya ketegangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Ucapkan Selamat Lebaran

28 hari lalu

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Ucapkan Selamat Lebaran

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada komunitas Muslim di mana pun berada.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

37 hari lalu

Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Perdana Menteri Palestina Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menteri Luar Negeri Arab Saudi memberi selamat kepada Mohammad Mustafa atas penunjukannya sebagai Perdana Menteri Palestina.

Baca Selengkapnya