Saudi Arabia Gantung Pekerja Filipina, Pemerintah Minta Maaf

Reporter

Selasa, 29 Desember 2015 17:41 WIB

Ilustrasi hukuman mati.huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Riyadh - Joselito Zapanta, seorang pekerja asal Filipina, dieksekusi mati oleh Kerajaan Arab Saudi, Selasa, 29 Desember 2015, setelah pengadilan menemukan bukti dia membunuh warga Sudan pada April 2013.

Menurut rilis yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Filipina (DFA) kepada media massa, dia dieksekusi mati setelah keluarga korban, Imam Ibrahim, menolak memberikan maaf atau tanazul kepada pria berusia 35 tahun itu. Zapanta meninggalkan seorang ayah, ibu, saudara perempuan, dan dua orang anak.

"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarganya dan orang-orang yang dicintai," ucap juru bicara DFA , Charles Jose dalam sebuah pernyataan. "Pemerintah Filipina telah berupaya keras melalui berbagai upaya diplomatik dan usaha-usaha legal lainnya untuk menyelamatkan jiwa Zapanta." Jose lebih lanjut mengatakan bahwa pemerintah menyediakan segala keperluan Zapanta dan memastikan hak-hak hukumnya dengan baik selama proses hukum berjalan.

Dia menambahkan, pemerintah Filipina juga menyusun dan membantu kunjungan keluarga Zapanta ke penjara Malaz Central pada 28 November hingga 2 Desember 2015, 8 Maret 2013, serta November 2012. Jose menyakinkan bahwa DFA akan tetap memberikan bantuan kepada keluarga Zapanta.

"Kami meminta kepada seluruh warga negara Filipina di luar negeri agar menghormati hukum negara setempat dan menghindari kejahatan," kata Jose sebagaimana disampaikan dalam lembar pernyataan.

Selain menghilangkan nyawa korban dengan cara memukulnya menggunakan palu, menurut dakwaan jaksa, Zapanta juga mencuri telepon seluler dan uang senilai 3.000 riyal atau setara dengan Rp 10 juta.

MANILA BULLETIN | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

21 Agustus 2017

Abu Sayyaf Serang Permukiman Dinihari Tadi, 9 Warga Dibunuh

Sekitar 60 milisi Abu Sayyaf menyerang Kota Maluso di Pulau Basilian, Filipina selatan, dinihari tadi, menyebabkan 9 warga sipil tewas dan 10 terluka.

Baca Selengkapnya

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

27 Juli 2017

Duh, Duterte Sebut Universitas Oxford Tempat Kuliah Orang Bodoh

Duterte mencerca Oxford setelah universitas itu merilis hasil penelitian perihal sang presiden dan buzzer atau penggaung di media sosial.

Baca Selengkapnya

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

8 Juli 2017

Melukis Gunakan Darah, Begini Hasilnya --Oops

Kel Cruz, seniman asal Kota Quezon, Filipina menggunakan berbagai elemen unik termasuk darah untuk melukis

Baca Selengkapnya

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

27 Juni 2017

Filipina Umumkan Presiden Duterte Masih Hidup dan Sehat

Pemerintah Filipina akhirnya angkat bicara soal keberadaan Presiden Rodrigo Duterte yang belakangan diisukan sakit berat karena jarang terlihat.

Baca Selengkapnya

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

29 Mei 2017

Militer Filipina: Militan ISIS di Marawi Menyamar Jadi Pengungsi

Sejak peperangan berlangsung, hampir 200 ribu penduduk Marawi mengungsi ke Iligan berjarak sektar 38 kilometer ke arah utara.

Baca Selengkapnya

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

28 Mei 2017

Lelucon Kontraversial Duterte, Izinkan Tentara Perkosa 3 Wanita

Presiden Rodrigo Duterte dengan nada bercanda, membuat lelucon bahwa anggota militer dapat memperkosa sampai 3 wanita.

Baca Selengkapnya

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

27 Mei 2017

Situasi Marawi Mencekam, KJRI Terus Berkomunikasi dengan WNI  

Iqbal menjelaskan ke-17 WNI dalam keadaan baik tinggal di Kota Marawi.

Baca Selengkapnya

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

25 Mei 2017

Gereja Filipina: Duterte Terapkan Darurat Militer Lawan ISIS

Uskup memperingatkan warga Marawi agar berhati-hati dan bekerjasama dengan militer.

Baca Selengkapnya

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

25 Mei 2017

Melawan ISIS, Militer Filipina Lancarkan Serangan ke Marawi

Angkatan Bersenjata Filipina mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Baca Selengkapnya

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

24 Mei 2017

Ini Profil Kelompok Maute, Pelaku Serangan Marawi

Kelompok Maute yang juga dikenal sebagai Dawlah Islamiya Filipina kini menjadi sorotan atas serangannya terhadap Kota Marawi, Selasa lalu.

Baca Selengkapnya