Soal ISIS, Taliban Bantah Bertemu dengan Rusia

Reporter

Selasa, 29 Desember 2015 05:47 WIB

Petugas investigasi Afganistan melakukan pemeriksaan ditempat terjadinya penyerangan yang diduga dilakukan oleh Taliban di kantor jaksa agung di Mazar-i-Sharif, 10 April 2015. tidaknya 10 orang tewas, dan 60 lainnya terluka dalam serangan yang dilancarkan Taliban. REUTERS/Anil Usyan

TEMPO.CO, Kabul - Taliban membantah sejumlah laporan yang menyebutkan perwakilannya telah bertemu dengan pejabat Rusia guna membicarakan ancaman dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebelumnya koran Inggris melaporkan bahwa Presiden Vladimir Putin telah bertemu dengan pemimpin Taliban.

Pekan lalu, seorang pejabat senior Rusia sebagaimana dikutip sejumlah media mengatakan, Rusia tertarik bertemu dengan Taliban untuk memerangi ISIS yang memiliki benteng pertahanan di Afganistan. Dia juga menerangkan bahwa mereka ingin membangun saluran informasi dengan Taliban.

Adapun CNN dalam laporannya pada Jumat, 25 Desember 2015, mengatakan bahwa Rusia sedang bekerjasama dengan musuh lamanya, Taliban, dalam bentuk saling tukar informasi intelijen mengenai keberadaan ISIS di Afganistan. Rusia menyebut Taliban sebagai musuh lama.

"Moskow dan Taliban Afganistan sepakat membangun kerjasama saling tukar informasi intelijen untuk melawan ISIS," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

Moskow mengakui telah melakukan serangkaian serangan udara ke basis ISIS di Suriah. Kelompok bersenjata itu, menurut Moskow, kemungkinan menyebarkan gerakan radikal dari Afganistan ke negara-negara tetangganya termasuk Tajikistan atau Uzbekistan.

Dalam sebuah pernyataan Taliban mengatakan bahwa mereka telah melakukan kontak dengan sejumlah negara di kawasan tetapi tidak membicarakan masalah dukungan melawan ISIS.

"Emirat Islam telah membuat dan akan melanjutkan kontak dengan sejumlah negara di sekitar untuk mengakhiri invasi Amerika Serikat terhadap negara kami dan ini adalah hak kami," kata Taliban tanpa menyebutkan identitas pembuat pernyataan. "Tetapi kami tidak melihat kebutuhan menerima bantuan dari siapapun terkait dengan ISIS."

Koran Inggris, Sunday Times, pekan ini mengutip keterangan seorang sumber dengan sebutan "komandan senior Taliban" mengatakan bahwa Putin bertemu dengan pemimpin Taliban, Mullah Akhtar pada September 2015 untuk membciarakan kemungkinan dukungan Rusia terhadap Taliban.

"Putin mengaku bertemu dengan Mansour usai makan malam pada di pangkalan militer di Tajikistan, September 2015," tulis Sunday Times.

ARAB NEWS | CNN | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya